Saturday, September 28, 2013

Biografi Thomas Alfa Edison

    A.    Biografi  Thomas Alfa Edison
Thomas Alva Edison dilahirkan pada 11 Februari 1847 di Milan, Ohio, anak ketujuh dan terakhir dari Samuel dan Nancy Edison. Ketika Edison berumur tujuh keluarganya pindah ke Port Huron, Michigan. Edison tinggal di sini sampai dia memukul keluar sendiri pada usia enam belas tahun. Edison memiliki pendidikan formal yang sangat sedikit sebagai seorang anak, bersekolah hanya untuk beberapa bulan. Dia diajar membaca, menulis, dan berhitung oleh ibunya, tapi selalu anak yang sangat ingin tahu dan banyak belajar sendiri dengan membaca sendiri. Keyakinan dalam perbaikan diri tetap sepanjang hidupnya. \

Mekanika Kuantum

 A. Sejarah  Awal
Setiap memasuki pemahaman dunia atom, ilmuan mengalami kesulitan yang luar biasa. Teori-teori mapan tidak berdaya, bahasa yang digunakan mengalami kebuntuan, bahkan imajinasi terhadap dunia atom dipengaruhi pandangan emosional. Pengalaman ini dilukiskan Heisenberg, “Saya ingat pembicaraan saya dengan Bohr yang berlangsung selama berjam-jam hingga larut malam dan mengakhirinya dengan putus asa; dan ketika perbincangan itu berakhir saya berjalan-jalan sendirian di taman terdekat dan mengulangi pertanyaan pada diri saya sendiri berkali-kali. Mungkinkah alam itu absurd sebagaimana yang tampak pada kita dalam eksperimen-eksperimen atom ini?” (Fritjof Capra, 2000:86).

Thursday, September 26, 2013

A.A. Navis

ALi Akbar Navis atau A.A. Navis dilahirkan pada 17 November 1924 di Padang Panjang, Sumatera Barat, meninggal dunia pada 22 Maret 2003.

Tuesday, September 24, 2013

Cristian Doppler

Cristian Doppler lahir di Salzburg, Austria. Anak dari tukang batu. doppler tidak bekerja bersama ayahnya karena kondisi fisiknya yang lemah. Setelah menyelesaikan SMA nya, Doppler belajar astronomi dan matematika dan mulai bekerja di Prague Polytechnic ( sekarang Unversitas Tehnik Czech),  dimana dia diangkat. Penelitian Doppler mendapatkan intrupsi dari revolutionary pada bylan Maret 1848, ketika dia melarikan diri ke Vienna. Di sana dia terangkat menjadi kepala dari institute for Experimental di Universitas Vienna tahun 1850. Selama dia di sana, doppler bersama Franz Unger menjadi contoh yang berpengaruh diperkembangan dari Gregor Mendel, yang diketahui sebagai bapak ilmu genetik, yang menjadi murid di universitas Vienna dari tahun 1851 sampai 1853.

Monday, September 23, 2013

Menghitung Hujan Epilog by Santhy Agatha

Malam yang tenang dan syahdu, Diandra keluar dari ruang keluarga dan menatap Axel yang menunggunya di ruang tamu. Kedua orang tua Diandra, dan seluruh keluarga berkumpul di rumah sang nenek di bandung untuk acara temu keluarga yang diadakan rutin setahun sekali.

Menghitung Hujan Part 16 by Santhy Agatha


Semua mata langsung memandang ke arah Nana, membuat Nana merasa canggung luar biasa. Diandra sendiri tampak tenang, perempuan itu tersenyum dan menghampiri Nana,

“Ayo Nana, aku kenalkan kepada mama dan papa Reno.” Gumamnya cepat, meraih tangan Nana hingga Nana terlepas dari Nirina yang masih terduduk shock. Nana te

Menghitung Hujan Part 15 by Santhy Agatha

Minggu, 02 Juni 2013

Menghitung Hujan Part 15


Menghitung hujan dengan percaya, bahwa suatu hari kan menemukan bahagia
Kau aku dan mimpi untuk memeluk sang belahan jiwa.
Yang dengannya jantung ini berdebar lebih kencang
Kau dan aku. Kita selalu bersama.
Bangun sayang, lepaskan mimpimu
Ada aku di sini, di dunia nyata
Menunggu untuk mencintaimu.

Menghitung Hujan Part 14 by Santhy Agatha

Ini adalah kakak lelakimu.” Ibu Dewi menunjuk ke anak lelaki kurus di foto itu, yang dirangkul oleh ayahnya, kemudian menatap Diandra dengan sedih, “Seandainya saya punya kesempatan untuk memberitahu tentangnya sejak awal Diandra, tetapi kau telah hidup dalam kehidupan baru yang bahagia, dan orangtuamu memutuskan untuk menjagamu dengan tidak memberitahukan informasi apapun, hal itu menahan saya untuk mengganggu kehidupanmu dengan

Menghitung Hujan Part 13 by Santhy Agatha

Mungkin saya akan menjelaskan tentang orangtuamu sebelumnya, Diandra.” Ibu Dewi tersenyum lembut, meminta Diandra untuk bersabar, “Saya harap itu bisa membantumu menerima semuanya nanti.”

Menghitung Hujan part 12 by Santhy Agatha

.Itu untukku..itu bukan untukku...
Dia untukku...dia bukan untukku...
 
 
 
 
 
 
 
“Aku mengetahuinya tanpa sengaja. Beberapa waktu yang lalu.” Axel menatap Diandra lembut, setelah lama akhirnya Diandra bisa sedikit tenang dan mendengarkan Axel, “Waktu itu ayah dan ibumu sedang berbicara dengan nenek di dalam, mereka membicarakan tentang adopsimu dan sebuah kabar dari panti asuhan tempatmu dulu di adopsi.... mereka tampak cemas... “ Axel menghela napas panjang, “Tentu saja aku terkejut luar biasa, aku kemudian diam-diam pergi  sehingga sampai sekarangpun, mereka tidak tahu bahwa aku tahu.”

Menghitung Hujan Part11 by Santhy Agatha

Yang dilakukan Diandra pertama kali adalah mendorong Axel keras-keras, sejauh mungkin. Napasnya terengah atas ciuman yang sama sekali tidak diduganya itu, dia menatap Axel bingung berlumur kemarahan,

Jacobus Henricus van't Hoff

Jacobus Henricus van 't Hoff (30 Agustus 1852 – 1 Maret 1911) ialah kimiawan fisika dan organikBelanda dan pemenang Penghargaan Nobel dalam Kimia pada 1901 Penelitiannya pada kinetika kimia,kesetimbangan kimiatekanan osmotik dankristalografi diakui sebagai hasil karya utamanya. Jacobus juga mendirikan bidang ilmu kimia fisikaseperti yang kita kenal sekarang, ia juga dianggap sebagai salah satu kimiawan terbesar sepanjang masa bersama dengan kimiawan Perancis Antoine LavoisierLouis Pasteur dan ahli

Minyak Bumi

Minyak Bumi merupakan campuran dari berbagai macam hidrokarbon, jenis molekul yang paling sering ditemukan adalah alkana (baik yang rantai lurus maupun bercabang), sikloalkanahidrokarbon aromatik, atau senyawa kompleks sepertiaspaltena. Setiap minyak Bumi mempunyai keunikan molekulnya masing-masing, yang diketahui dari bentuk fisik dan ciri-ciri kimia, warna,

Saturday, September 21, 2013

Menghitung Hujan Part 10 by Santhy Agatha

"Tentang Reno dan Diandra?" Nana mengernyitkan keningnya. Siapa itu Diandra? Nana berusaha mengorek-korek ingatannya tetapi dia tetap tidak menemukan ingatannya tentang seseorang bernama Diandra.

Axel menjawab dengan cepat, "Diandra... yang kemarin kita bertemu di depan Cascade."

Nana mengedipkan matanya, "Diandra.. maksudmu Dian?"
Axel langsung sadar kalau Diandra memperkenalkan dirinya sebagai Dian kepada Nana, "Ya, maksudku Dian."

"Kalau begitu, Reno dan Diandra..... apakah maksudmu Reno mengenal Diandra?" Nana mengernyitkan keningnya. Kalau begitu kenapa kemarin Dian dan Reno bersikap tidak saling kenal? bahkan sepanjang ingatan Nana, mereka bukan hanya tidak saling menatap, tetapi juga tidak saling menyapa. Sampai kemudian setelah mereka pergipun, Reno sama sekali tidak mengindikasikan bahwa dia mengenal Diandra.....

Menghitung Hujan Part 9 by Santhy Agatha

Axel setengah membanting gelas kopinya ke meja, tak bisa menahan emosinya. Mereka duduk di cafe kecil di lantai atas gedung itu, suara air gemericik sebenarnya cukup bisa menenangkan suasana, pun dengan air terjun buatan dengan kolam minimalis penuh ikan koi berukuran besar-besar yang bahkan cukup jinak untuk dielus kepalanya. Tetapi rupanya itu tidak mempan bagi Axel, dia marah besar kepada Reno dan caranya memperlakukan Diandra, sepupunya yang sangat dia sayangi.

Meninggalkannya begitu saja dengan alasan yang tidak bisa diterima dengan nalar. Bahkan kalaupun alasan itu benar adanya, Reno masih tidak berhak meninggalkan Diandra begitu saja. Dia tahu persis meskipun tidak satu kota dengan Diandra, bahwa Reno dulunya begitu lemah karena penyakitnya dan Diandra dengan sepenuh hati selalu mendampinginya. 

Menghitung Hujan Part 8 by Santhy Agatha

Begitu sampai di rumah, Diandra langsung melemparkan buku-buku yang dibelinya ke meja depan. Dia melirik sedikit dan dadanya berdenyut ketika melihat sampul buku berjudul 'Jane Eyre' itu. Langsung terbersit di benaknya wajah Nana yang bercahaya ketika menerangkan tentang buku itu. Nana tampak bahagia, cantik dan ceria, seakan tidak menanggung beban apapapun di benaknya.

Itukah perempuan yang telah merenggut hati Reno darinya?

Diandra mengambil buku itu dan menggenggamnya erat di jemarinya, benaknya berkelana, tiba-tiba saja membayangkan bagaimana jika Reno tersenyum lembut kepada Nana, bagaimana ketika dua anak manusia itu berjalan bersama-sama dan tampak begitu cocok. Visualisasi itu membuat dada Diandra terasa sesak dan sakit.

*** 

Menghitung Hujan Part 7 by Santhy Agatha

Diandra melangkah turun dari kereta menuju ke pintu keluar Stasiun besar bandung. Banyak orang lalu lalang, kebanyakan membelanjakan barang dagangan. Dia melangkah keluar dari pintu Stasiun itu, ke arah peron yang luas. Sejenak dia berdiri, dalam hening dan diam, menatap ke sekeliling. Menghirup udara di sebuah kota yang sering dikunjunginya semasa kecil.... Reno ada di kota ini, menghirup udara yang sama. Batin Diandra terasa pedih. Seharusnya kalau hubungan mereka baik-baik saja, Reno ada di sini untuk menjemputnya. Tetapi yang terjadi sekarang adalah dia melangkah sendirian di sini, dalam kesepian yang mencekik, merasa sedih dan ironi.

"Diandra? sudah lama menunggunya?"

Menghitung Hujan Part 6 by Santhy Agatha

Reno menyuapi Diandra dengan bubur dari rumah sakit. Diandra memang belum boleh menyantap makanan yang keras karena perutnya masih belum bisa mencernanya, tetapi dia sudah bisa makan bubur sehingga tidak tergantung lagi pada infusnya.

Mereka tidak pernah membahas lagi tentang perpisahan. Reno menahan dirinya, mencoba bertahan untuk berada di samping Diandra dan merawatnya ketika perempuan itu sakit.

Semua orang benar, Reno menyimpan hutang budi yang luar biasa kepada Diandra, dia baru menyadarinya sekarang, bahwa merawat orang sakit ternyata melelahkan. Dan Diandra telah melakukan bertahun-tahun untuknya, merawatnya ketika dia lemah tak berdaya.

Menghitung Hujan Part 5 by Santhy Agatha

Ketika ponselnya berbunyi, Reno mendesah melihat nama yang tertera di layar, dia mendesah. Tiba-tiba merasa lelah. Mamanya pasti akan membujuknya untuk pulang menengok Diandra.

Dengan enggan diangkatnya ponsel itu, "Iya mama?"


"Mama sudah menelepon Nana."

Suara di seberang telepon itu membuat Reno tertegun, "Apa?"

"Mama sudah menelepon Nana. Mama bilang ingin bertemu perihal Diandra dan kamu."

Jemari Reno yang memegang ponsel bergetar, "Mama tega melakukan itu pada Reno?"

Menghitung Hujan Part 4 by Santhy Agatha

"Aku tidak bisa datang, maafkan aku Diandra." Reno mengeraskan hatinya. Diandra harus belajar kuat tanpanya. Kalau setiap Diandra lemah dan Reno datang, Diandra akan terus bergantung kepadanya, hatinya akan semakin sakit dan semakin menderita.

Reno menyayangi Diandra. Hanya itu. Pertunangan mereka bertahun lamanya, persahabatan mereka dari kecil hanya menyisakan satu hal di dada Reno : rasa sayang. Debar itu sudah tidak ada lagi untuk Diandra. Jantung itu sudah tidak lagi mengharapkan Diandra di sampingnya.

Suara isak Diandra mengalun perlahan, isak perempuan yang patah hati.

"Setega itukah kau padaku, Reno? Aku bagaikan sampah bagimu..."

"Aku hanya ingin kau kuat, Diandra."

Menghitung Hujan Part 3 by Santhy Agatha

"Aku harus pergi." Reno menatap sedih ke arah Diandra, yang sedang merapikan pakaian-pakaian Reno dan memasukkannya ke dalam tas.
Jemari Diandra berhenti sejenak, kemudian melanjutkan memasukkan pakaian-pakaian Reno, kali ini jemari itu bergetar,
"Mencari perempuan itu?"
Reno menghela napas panjang, "Maafkan aku Diandra."
"Tidak." Suara Diandra pecah oleh tangis, "Bagaimana mungkin aku memaafkanmu? Kau meninggalkan aku untuk mengejar perempuan lain, seorang perempuan yang bahkan belum pernah kau temui hanya karena mimpi-mimpimu."
"Mimpi-mimpi itu nyata Diandra, dan perempuan itu juga, begitu juga jantung yang sekarang berdetak di dadaku ini."
Diandra mengusap air matanya dan menatap Reno dengan pilu,

Menghitung Hujan Part 2 by Santhy Agatha

"Namanya Rangga." Nana tersenyum mengenang. "Dan aku akan selalu mencintainya."
Mereka duduk di sudut warung kopi yang biasa, hujan di luar tidak deras, hanya rintik-rintik yang menyenangkan untuk dipandang. Nana merenung sambil memandangi tetes demi tetes hujan yang membentuk gumpalan serupa air mata di kaca, menghitungnya dengan seksama. Hari itu Nana bercerita tentang masa lalunya, tentang Rangga, kekasih sejatinya yang direnggut sehari sebelum pernikahannya.
Reno mengamati Nana, "Aku ikut sedih atas kehilanganmu Nana."
"Tidak apa-apa. Rangga akan selalu hidup di sini." Disentuhnya rongga dadanya, tempat jantungnya berada. Rangga memang sudah meninggal, jantungnya sudah tak berdetak lagi untuk Nana seperti janjinya. Tetapi jantung Nana masih berdetak untuk Rangga, semoga selamanya.

Mengitung Hujan Part 1 by Santhy Agatha

"Bersamamu selalu menyenangkan." Nana merebahkan kepalanya ke pundak Rangga. Tersenyum sambil menatap hujan yang turun. "Jangan tinggalkan aku ya."

Rangga tersenyum dan mengecup dahi Nana,

"Tidak akan."

"Apakah kita bisa begini selamanya?"

"Selamanya sayang, yakinlah kepadaku."

Alkana

Alkana adalah hidrokarbon yang rantai C nya hanya terdiri dari ikatan kovalen tunggal saja.
Sifat-sifat Alkana
  1. Hidrokarbon jenuh (tidak ada ikatan atom C rangkap sehingga jumlah atom H nya maksimal)
  2. Disebut golongan parafin karena affinitas kecil (sedikit gaya gabung)
  3. Sukar bereaksi
  4. Bentuk Alkana dengan rantai C1 – C4 pada suhu kamar adalah gas, C4 – C17  pada suhu adalah cair dan > C18  pada suhu kamar adalah padat
  5. Titik didih makin tinggi bila unsur C nya bertambah...dan bila jumlah atom C sama maka yang bercabang mempunyai titik didih yang lebih rendah
  6. Sifat kelarutan : mudah larut dalam pelarut non polar
  7. Massa jenisnya naik seiring dengan penambahan jumlah unsur C
  8. Merupakan sumber utama gas alam dan petrolium (minyak bumi)

Friday, September 20, 2013

Kosakata Bahasa Jepang = Kegiatan Berekreasi

Kosakata
Kegiatan Berekreasi
Hiragana/
Katakana
Romaji
Arti
カラオケ

Karaoke
Karaoke
ハイキング

Haikingu
Hiking
キャンプ

Kyanpu
Berkemah
ツリ

Tsuri
Memancing

Kosakata Bahasa Jepang = Tempat Berekreasi


Kosakata
Tempat Rekreasi
Hiragana/
Katakana
Romaji
Arti
うみ

Umi
Pantai
やま

Yama
Gunung
みずうみ

Mizuumi
Danau
どうぶつえん

Doubutsuen
Kebun Binatang
ゆうえんち

Yuuenchi
Taman Hiburan
たき

Taki
Air Terjun
べっそう

Bessou
Vila
にわ
Niwa
Taman