KUNCI PENYELESAIAN
BUKU KERJA BIOLOGI SMA KELAS X
(1B) KTSP
BAB 6 KEANEKARAGAMAN
HAYATI
Peta Konsep
·
Variasi dalam hal bentuk, penampilan, jumlah, ciri
(klasifikasi)
·
Empat bioma : hutan hujan tropis, hutan musim, sabana,
padang rumput (stepa)
·
Tiga daerah penyebaran : asiatis, peralihan
(australia-asiatis), australis.
· Keanekaragaman
pada tingkat : gen, spesies, ekosistem
·
Konservasi : in situ, ex situ
LKK 6.1 Mengamati Keanekaragaman Hayati
Pertanyaan kegiatan I
1-2 Sesuai dengan hasil pengamatan dan jenis spesies yang digunakan.
3. Persamaan dan perbedaan tersebut dipengaruhi
oleh faktor gen. Individu I dan II walaupun sejenis tetapi memiliki variasi gen
yang berbeda sehingga menunjukkan ciri yang berbeda pula.
4. Keanekaragaman hayati pada tingkat gen karena
kedua individu merupakan satu jenis/spesies. Oleh karena itu, variasi yang
nampak disebabkan karena adanya variasi gen.
Pertanyaan Kegiatan 2
1. Karena merupakan spesies
yang berbeda satu dengan yang lain.
2. Dapat diidentifikasi
persamaan-persamaan berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan.
3. Keanekaragaman hayati
pada tingkat spesies karena makhluk hidup yang diamati merupakan jenis/spesies
yang berbeda sehingga keanekaragaman yang terjadi merupakan tingkat spesies.
Pertanyaan Kegiatan 3
1, 2,.dan 3 jawabannya tergantung hasil diskusi.
4. Keanekaragaman hayati pada tingkat ekosistem
karena daerah pegunungan dan daerah pantai merupakan 2 ekosistem dengan
karakteristik berbeda. Karena karakteristik berbeda, makhluk hidup yang hidup
di dalamnya juga berbeda.
5. Malesiana, Indonesia, Filipina, Papua Nugini,
Seemenanjung Malaysia, Selat Tores, dan ujung selatan Pulau Luzon.
6. Buku Biologi I kelas VII Diah A. dkk. Hal 146
gambar 7.6
7. Empat bioma di Indonesia:
Nama bioma
|
Kondisi ekosistem
|
Ciri flora
|
Lokasi
|
Hutan hujan tropis
|
Hutan lembab, heterogen, dan lembab
|
Berbegai jenis pohon besar dan kecil ; tumbuhan yang hidup memiliki
mahkota daun yang bertingkat (contoh: kamper, meranti, damar)
|
Sumatera, kalimantan, Papua, Sulawesi, dan sedikit Jawa Barat
|
Hutan musim
|
Jenis tumbuhan homogen
|
Daun-daunnya meranggas di musim kemarau (contoh: jati dan cemara)
|
Jawa
|
Sabana
|
Banyak ditemukan rumput yang diselingi semak-semak atau rumpun pohon yang
rendah
|
Rumput dan tumbuhan semak
|
Madura dan Dataran Tinggi Gayo (NAD)
|
Stepa
|
Memiliki padang rumput yang luas, musim kemarau yang panjang
|
Rumput dan kaktus
|
Pulau Sumba, Sumbawa, Flores,dan Timor
|
8. Memanjang mulai dari Selat Lombok ke uatara
hingga melewati Selat Sulawesi dan Filipina Selatan, di sebelah timur Sulawesi
memanjang ke utara hingga Kepulauan Aru.
9. Tipe fauna Indonesia berdasarkan garis Wallace dan Weber
Tipe fauna
|
Karakteristik
|
Contoh
|
Lokasi
|
Asiatis
|
Banyak ditemukan mamalia berukuran besar,berbagai macam kera, dan
berbegai macam ikan air tawar. Jarang ditemukan jenis burung berwarna
|
Orang utan, badak bercula satu, gajah, dan burung merak
|
Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali (bagian barat)
|
Peralihan
|
Jenis hewannya mirip antara hewan tipe Asiatis dan tipe Australis
|
Beruang, kuskus, anoa, kuda, dan komodo
|
Sulawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara (bagian tengah)
|
Australis
|
Banyak terdapat mamalia berukuran kecil, hewan berkantung, dan banyak
jenis burung berwarna. Tidak ada jenis kera dan sedikit ikan air tawar
|
Walabi, landak, pemakan semut, burung cendrawasih, burung kakatua
|
Papua dan Kepulauan Aru (bagian timur)
|
10. In situ : pelestarian makhluk hidup di habitat aslinya.
Ex situ : pelestarian makhluk hidup di luar habitatnya.
LKK 6.2 Mengidentifikasi Manfaat dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati
A. Manfaat Keanekaragaman
Hayati
1. a. Karena dalam satu species mangga dapat
ditemukan berbagai variasi sifat yang beragam satu sama lain. Perbedaan sifat
ini dapat terjadi karena adanya variasi gen yang mengatur diekspresikannya
sifat tertentu pada satu individu, tetapi tidak pada individu lainnya.
b. - Sebagai
media pengetahuan bagi mesyarakat.
- Diperoleh berbagai variasi rasa, bentuk, warna
buah mangga yang dapat disesuaikan selera masyarakat.
- Memperkaya keanekaragaman hayati.
2. a. - Pantai bersih dengan
pemandangan yang indah
-
Kemudahan dalam mencari ikan.
- Sumber pendapatan karena daerah tersebut
merupakan tempat wisata yang terkenal.
b. -
Mengurangi polusi limbah perairan
-
Mencari sumber polusi limbah perairan, lalu mencari solusi untuk mengurangi/ mencegah
sumber polusi tersebut membuang polutan ke pantai kota A.
- Membuat sistem pengolahan limbah
sebelumlimbah dibuang ke perairan sehingga jenis dan jumlah polutan yang
berbahaya yang dibuang ke perairan dapat diminimalisasi.
c. Perubahan
iklim global, pembakaran hutan, penebangan liar, perburuan liar, penangkapan
ikan dengan bom dan jaring pukat harimau yang dapat merusak ekosistem terumbu
karang, industrialisasi kehutanan dan pertanian.
3. a. Kualitas buah durian Indonesia lebih rendah dibandingkan durian asal Thailand .
b. - Memperoleh
kultivar atau bibit unggul.
-
Memperoleh durian dengan sifat yang
diinginkan.
c. - Melakukan pemuliaan tanaman pada kerabat
durian untuk menghasilkan kultivar atau bibit unggul.
- Melakukan
pengumpulan data dan info tentang kekayaan keanekaragaman jenis dan sumber
plasma nutfah durian di Indonesia.
-
Seleksi jenis/sumber plasma nutfah yang
mempunyai nilai lebih.
-
Merakit bibit unggul yang diinginkan.
d.- Mengumpulkan data dan info tentang kekayaan
keanekaragaman jenis dan sumber
plasma nutfah durian di Indonesia
dari berbagai sumber dan pihak terkait, seperti kebun
koleksi plasma nutfah, Departemen
Kehutanan dan Perkebunan.
- Mencari dan mengumpulkan informasi tentang
berbagai varietas durian, terutama di
pulau
Kalimantan karena persebaran durian terbesar berada di pulau Kalimantan.
B. Pengelolaan
Keanekaragaman Hayati
1. Taman nasional adalah
kawasan konservasi alam yang memiliki ciri khas tertentu, sedangkan cagar alam
adalah kawasan konservasi dengan tumbuhan dan ekosistem yang khas serta
pengembangannya diserahkan pada alam.
2. Bisa, pertimbangan yang
harus dipikirkan agar pelestarian badak jawa dapat berjalan dengan baik adalah
kondisi lingkungan tempat pelestarian, ancaman yang menyebabkan kepunahan,
sumber makanan, predasi. Sebenarnya badak jawa dapat di konservasi baik secara in-situ
maupun ex-situ, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri
seperti tertera pada tabel.
Konservasi
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
In-situ
|
· Hewan hidup di habitat
alaminya
· Tidak memerlukan lahan
baru
· Secara ekonomi lebih
murah
|
· Resiko perburuan liar
dan predasi besar
· Pengawasan lebih sulit
dilakukan
|
Ex-situ
|
· Lebih aman dari
predator dan perburuan liar
· Pengawasan lebih mudah
dilakukan
|
· Memerlukan lahan luas
dan biaya yang cukup besar
· Hewan memerlukan
adaptasi ulang
|
Lembar Evaluasi
A. Pilihan Ganda
1.
a
2.
b
3.
d
4.
c
5.
a
6.
c
7.
e
8.
e
9.
d
10.
d
B. Esai
1. Informasi sifat atau
karakter yang nampak (fenotip) pada mahluk hidup tersimpan dalam gen. Oleh karena
itu, senakin bervariasi sifat gen yang ada maka akan semakin banyak variasi
fenotip yang mungkin muncul dan itu berarti semakin kaya keanekaragaman hayati
yang terbentuk.
2. Mahluk hidup yang
beraneka ragam berinteraksi dengan sesamanya dan berinteraksi dengan lingkungan
abiotik. Kombinasi faktor-faktor lingkungan abiotitk tersebut membentuk
lingkungan yang beraneka ragam dan akan mempengaruhi perkembangan mahluk hidup
(organisme) yang hidup di dalamnya sehingga lingkungan yang berbeda akan
didiami oleh jenis mahluk hidup yang berbeda pula. Interkasi antara lingkungan
abiotik dengan sekumpulan jenis mahluk hidup akan membentuk keanekaragaman
ekosistem karena masing-masing ekosistem memiliki jenis organisme yang berbeda.
3. Tidak, karena varietas
mahluk yang tidak unggul dapat saja mengandung gen-gen (plasma nutfah) yang
suatu saat dibutuhkan. Oleh karena itu, varietas tersebut tidak perlu
dimusnahkan. Selain itu, pemusnahan suatu varietas dapat menurunkan kekayaan
keanekaragaman hayati.
4. Musnah atau hilangnya spesies
ikan-ikan lokal yang hidup di sungai tersebut baik akibat predasi ikan yang
diintroduksi atau karena mencari wilayah hidup baru.
5. Pelestarian plasma nutfah
dapat terpelihara dengan adanya kawasan cagar alam, taman nasional, taman
safari, kebun binatang, kebun raya, serta penyimpanan benih tumbuhan di bank
benih. Maka
yang dapat kita lakukan adalah tidak merusak dan ikut menjaga
fasilitas-fasilitas tersebut agar tetap dapat berperan sesuai dengan fungsinya.
C. Ekstensi
1. - Hilangnya atau musnahnya
spesies tertentu sehingga keanekaragaman hayati berkurang
- Berkurangnya tempat hidup bagi flora dan fauna sehingga dapat
mengganggu dan mengancam kehidupan flora dan fauna tersebut
- Hilangnya sifat (plasma nutfah)
dari suatu varietas flora dan fauna tertentu
2. Saat ini kawasan konservasi yang ada di
Indoneisa terkelompok menjadi 180 cagar alam, 72 suaka marga satwa, 13 taman
buru, 17 taman nasional, 3 taman hutan raya, serta 13 taman laut. Enam kawasan
suaka alam juga dijadikan cagar biosfer sebagai bentuk kerja sama konservasi
internasional. Pelestarian keanekaragman hayati di Indonesia dilakukan secara
in situ, pemerintah menetapkan 326 kawasan cagar alam, seperti Cagar Alam
Kerinci Seblat dan Gunung Leuseur di Sumatera. Usaha pelestraian keanekaragaman
hayati juga dilakukan secara ex situ, misalnya penangkaran hewan langka seperti
badak, jalak bali, dan rusa timur, kebun binatang, taman safari, dan kebun
raya.
BAB 7 KINGDOM
PLANTAE (DUNIA TUMBUHAN)
Peta Konsep
·
Fase sporofit; menghasilkan spora
·
Fase gametofit; menghasilkan gamet
·
Biji; Gymnospermae; Dikotil
LKK 7.1 Mengamati Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
1. Beberapa lumut ada yang masih berbentuk
lembaran dan ada juga yang sudah memiliki struktur menyerupai akar, batang, dan
daun.
2. Spora dapat ditemukan di dalam kotak spora
(sporangium), yang ada di sporogonium. Sporogonium merupakan lumut sporofit
yang menempel pada lumut gametofit.
3. Jawaban disesuaikan dengan hasil pengamatan,
tetapi pada dasarnya spesies lumut dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelas,
yaitu:
a. Lumut hati (hepaticopsida), ciri: berbentuk
talus,memiliki struktur khas pada gametofitnya yang disebut gemma cup
b. Lumut tanduk (anthoceratopsida), ciri: bentuk
tubuh berupa talus, sporofit berupa kapsul memanjang, hanya memiliki satu
kloroplas
c. Lumut daun, ciri: bentuk tubnuh berupa
tumbuhan kecil dengan bagian seperti akar (rizoid), batang dan daun, sporofit
terdiri dari seta dan kapsul, memiliki klorofil.
4. Lumut gametofit merupakan bagian yang melekat
pada tanah atau substrat hidupnya. Lumut sporofit merupakan bagian yang
menumpang pada gametofit dan memiliki struktur kantung spora yang menghasilkan
spora.
5. Metagenesis adalah proses pergiliran
keturunan antara generasi gametofit dan sporofit.
6. Spora yang jatuh di tempat yang sesuai akan
berkecambah membentuk protonema. Protonema akan berkembang membentuk tumbuhan
lumut (fase gametofit). Tumbuhan lumut akan membentuk alat perkembangbiakan,
yaitu Arkegonium yang menghasilkan gamet betina (ovum) dan Anteredium yang
menghasilkan gamet jantan (Spermatozoid). Bila ovum dan spermatozoid mengalami
fertilisasi, akan dihasilkan zigot yang kemudian membentuk sporogonium (fase
sporofit). Sporogonium akan membentuk kantung spora (sporangium) yang menghasilkan
spora. (gambar 8.4 hal 170. buku biologi 1 ESIS,Diah A,dkk)
LKK 7.2 Mengamati Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
1. Ya, sudah dijumpai struktur akar, batang, dan
daun. Akar berfungsi untuk menyerap air dan mineral, batang untuk menyalurkan
air dan mineral ke daun dan menyangga tubuh tumbuhan paku, daun untuk tempat
proses fotosintesis.
2. Ada, terletak di dalam sporangium. Sporangium
pada tumbuhan paku yang tidak berdaun terletak di sepanjang batang. Sporangium
pada tumbuhan paku yang berdaun terletak pada daun yang fertil (sporofil).
Sporofil ada yang berbentuk strobilus dan helaian. Sporangium pada sporofil
yang berbentuk helaian berkelompok membentuk sorus.
3. Jawaban disesuaikan dengan hasil pengamatan.
Pada prinsipnya ditinjau dari jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dapat
dibedakan menjadi:
a. Paku homospora (isospora)yaitu jenis tumbuhan
paku yang menghasilkan satu jenis spora yang sama besar.
b. Paku heterospora yaitu jenis tumbuhan paku
yang menghasilkan dua jenis spora berbeda ukuran. Spora yang besar disebut
makrospora (gamet betina), sedangkan spora kecil disebut mikrospora (gamet
jantan).
c. Paku peralihan yaitu jenis tumbuhan paku yang
menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran
yang sama, serta diketahui gamet jantan dan betinanya.
4. Tumbuhan paku yang kita lihat merupakan fase
sporofit karena menghasilkan spora. Fase gametofit pada tumbuhan paku berupa
protalus yang ukurannya sangat kecil dan berumur pendek sehingga relatif sulit
diamati.
5. Spora yang jatuh di tempat sesuai akan
berkecambah membentuk protalus. Protalus merupakan fase gametofit yang
membentuk Arkegonium (menghasilkan ovum) dan Anteredium (menghasilkan
spermatozoid). Jika terjadi fertilisasi, akan terbentuk zigot yang membentuk
tumbuhan paku (sporofit). Tumbuhan paku akan membentuk sporangium yang
menghasilkan spora.
6. Fase sporofit pada tumbuhan paku adalah
tumbuhan paku itu sendiri sedangkan pada lumut merupakan sporogonium yang
melekat pada gametofitnya. Fase gametofit pada paku adalah protalus yang hidup
terpisah dari sporofitnya dan berumur pendek sedangkan pada lumut adalah
tumbuhan lumut itu sendiri.
LKK 7.3 Mengamati Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
1.
Subdivisi Angiospermae dan Gymnospermae. Angiospermae memiliki biji yang
diselubungi daun buah dan memiliki bunga, sedangkan Gymnospermae bijinya tidak
diselubungi daun buah dan tidak memiliki bunga yang sebenarnya melainkan
strobilus.
2.
(sesuai hasil pengamatan siswa)
3.
Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae. Dicotyledoneae memiliki ciri-ciri: embrio
dengan dua kotiledon, tulang daun menyirip, akar tunggang, bagian-bagian bunga
terdiri dari lima bagian. Monocotyledoneae memiliki ciri-ciri: embrio dengan
satu kotiledon, tulang daun sejajar, akar serabut, bagian-bagian bunga terdiri
dari tiga bagian.
4. Jawaban
disesuaikan dengan hasil pengamatan, tetapi pada prinsipnya tumbuhan
gymnospermae dapat dibagi menjadi beberapa kelas yaitu:
a.
Cycadinae, ciri: habitus menyerupai palem,berkayu, sedikit atau tidak
bercabang, daun tersusun dalam roset batang, tulang daun berbagi menyirip atau
menyirip, dan daun muda bergulung seperti pada daun tumbuhan paku
b. Coniferae
atau coniferinae, ciri: habitus semak perdu atau pohon dengan tajuk menyerupai
kerucut, daun berbentuk jarum, umumnya berumah dua.
c.
Gnetinae, ciri: tumbuhan berkayu, batang bisa bercabang atau tidak, bunga
berkelamin tunggal, tersusun majemuk, terdapat pada ketiak daun pelindung yang
besar dan memiliki tenda bunga.
d.
Ginkogoinae ciri: berupa pohon yang memiliki tunas pendek, daun bertangkai panjang
dan berbentuk pasak seperti kipas, tulang daun bercabang menggarpu, berumah
dua, biji dengan kulit luar yang berdaging dan kulit dalam yang keras, terdiri
dari dua daun lembaga
5.
Biji pada dikotil memiliki dua daun lembaga, sedangkan biji pada monokotil
memiliki satu daun lembaga.
6.
Manfaat tumbuhan berbiji bagi kepentingan manusia
-
gandum, padi, jagung dan sagu merupakan makanan utama sebagian penduduk dunia
-
kacang, tomat, kol, kentang dan wortel merupakan sayuran sebagai sumber serat
proteein dan vitamin
-
kapas dan rami sebagai bahan sandang
- kayu
sebagai bahan papan dan perabotan
- kumis kucing.,menghkudu, daun dewa dan
adas sebagai bahan obnat-obatan
- pohon angsana, jati, mahoni dan pinus
sebagai peneduh,penyimpan air, penyerap karbon dioksida, dan sumber oksigen
- berbagai jenis bunga untuk dekorasi
upacara adat serta kosmetik
Lembar Evaluasi
A. Pilihan Ganda
1. e
2. e
3. a
4. b dan d (lumut merupakan
tumbuhan peralihan)
5. b
6. d
7. c
8. d
9. e
10. d
B. Esai
1. Selnya
memiliki dinding sel, memiliki klorofil sehingga dapat berfotosintesis,
bergerak pasif.
2.
Sebagian lumut belum dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun sementara
ada sebagian yang sudah memiliki struktur mirip akar, batang, dan daun.
3. Beberapa
jenis lumut yang bisa dimanfaatkan adalah Marchantia sebagai obat
penyakit hati, dan Sphagnum sebagai bahan pembalut dan sumber bahan
bakar
4.
Pada tumbuhan paku akan ditemukan sporangium atau kotak spora yang menghasilkan
spora-spora.
5. Manfaat
tumbuhan paku bagi manusia diantaranya semanggi (Marsilea crenata) untuk dimakan sebagai sayur,
paku rane (Selaginella plana) sebagai obat penyembuh luka, Azolla
pinnata sebagai pupuk hijau tanaman padi di sawah, paku sarang burung (Asplenium
nidus), suplir (Adiantum cuneatum), dan paku tanduk rusa (Platycerum
bifurcatum) sebagai tanaman hias.
6. Perbedaan
struktur tumbuhan monokotil dan dikotil:
Dikotil
|
Monokotil
|
- Embrio dengan dua kotiledon
-
Pertulangan daun menyirip
-
Pembuluh pengangkut batang berbentuk cincin
-
Perakaran tunggang
- Bagian-bagian bunga terdiri dari lima bagian
|
-
Embrio dengan satu kotiledon
- Pertulangan daun sejajar
- Pembuluh pengangkut batang menyebar
-
Perakaran serabut
-
Bagian-bagian bunga terdiri dari tiga bagian
|
7.
Bunga pada tumbuhan Angiospermae umumnya
memiliki bagian-bagian: benang sari, putik, mahkota, kelopak, dasar bunga,
bakal buah, bakal biji. (gambar
8.27 halaman 183 atau gambar 8.28 halaman 184,. buku biologi 1 ESIS,Diah A,dkk)
8.
Sayuran: bayam, kangkung, tauge, kacang panjang,
kol, pare, dll.
Bumbu gado-gado: kacang, cabe, caba rawit, bawang
putih, bawang, kentang, dll.
C. Ekstensi
1. Perkembangan ciri bagian
tumbuhan lumut
Divisi
|
Struktur
tubuh
|
Pembuluh
pengangkut
|
Alat
Reproduksi
|
Lumut
|
Peralihan
|
Tidak ada
|
Spora
|
Paku
|
Kormophyta
|
|
Spora
|
Tumbuhan berbiji
|
Kormophyta
|
|
Biji
|
2. Energi di bumi berupa makanan, minyak bumi
dan batu bara. Makanan
dalam rantai makanan semua berawal dari tumbuhan. Minyak bumi dan batubara juga
berasal dari fosil organisme yang memperoleh energinya dari tumbuhan. Jadi
energi yang ada di bumi pada dasarnya bersumber dari tumbuhan.
3. Suatu
lahan yang mengalami kerusakan pada
umumnya telebih dahulu ditumbuhi oleh lumut karena tumbuhan ini termasuk
organisme perintis sederhana yang dapat tumbuh di daerah miskin unsur
hara/nutrisi. Lumut dapat bersimbiosis dengan jamur membentuk lichen yang berperan penting sebagai organisme pionir
(perintis) untuk pembentukan ekosistem baru.
BAB 8 KINGDOM
ANIMALIA (DUNIA HEWAN)
Peta Konsep
Porifera-Tubuh berpori, Coelenterata-tubuh berongga, Platyhelmintes-tubuh
pipih, Nemathelminthes-tubuh gilig, Annelida-tubuh beruas-ruas, Mollusca-bertubuh lunak, Arthropoda-kaki
beruas, Echinodermata-berkulit duri, Chordata, memiliki notokord
LKK 8.1 Mengidentifikasi dan Mengklasifikasikan Dunia Hewan
1. Perbedaan antara tumbuhan dan hewan
No.
|
Ciri-ciri
|
Perbedaan
|
|
Tumbuhan
|
Hewan
|
||
1.
|
Sel
|
- mempunyai dinding sel
-
mempunyai kloroplas
-
tidak mempunyai sentrosom
|
- tidak mempunyai dinding sel
-
tidak mempunyai kloroplas
-
mempunyai sentrosom
|
2.
|
Cara memperoleh
makanan
|
Autotrof
|
Heterotrof
|
3.
|
Kemampuan gerak
|
Pasif
|
Aktif
|
4.
|
Sistem koordinasi
|
Tidak punya sistem saraf
|
Punya sistem saraf
|
2. a. Porifera
b.
Coelenterata
c.
Platyhelminthes
d.
Nemathelminthes
e.
Annelida
f. Mollusca
g. Arthropoda
h. Echinodermata
i. Chordata
3. h . - parazoa, memiliki
jaringan sejati.
-
memiliki simetri radial, memiliki simetri bilateral. mempunyai dua lapisan
embrional, gastrula awal. Mempunyai tiga lapisan embrional, gastrula.
- tidak memiliki
rongga tubuh, selomata.
- rongga tubuh semu,
rongga tubuh sejati.
- mulut, anus.
5. Struktur dan fungsi
masing-masing filum dunia hewan
Filum
|
Ciri lapisan
tubuh, simetri tubuh, dan rongga tubuh
|
Perkembangan struktur-fungsi organ tubuh
|
||||
Sistem
pencernaan
|
Sistem
respirasi
|
Sistem
sirkulasi
|
Sistem
saraf
|
Sistem
reproduksi
|
||
Porifera
|
Satu
lapisan (Parazoa), asimetri,
aselomata
|
Belum berkembang (intraseluler)
|
Belum berkembanga
(Difusi)
|
Belum berkembang
|
Belum berkembang
|
Aseksual dengan tunas, seksual
|
Coelentera-ta
|
Diplobalastik, simetri radial, aselomata
|
Ekstraseluler pada gastrosol, intraseluler di
dalam sel gastrodermis
|
Belum berkembang (Difusi)
|
Belum berkembang
|
Sederhana tersebar berbentuk jala
|
Aseksual dengan tunas, seksual
|
Platyhel-minthes
|
Triploblastik, simetri bilateral, aselomata
|
Mulut, faring, usus
|
Belum berkembang (difusi)
|
Belum berkembang
|
Sistem saraf tangga tali
|
Aseksual
dengan fragmentasi, seksual (hermafrodit)
|
Nemathel-minthes
|
Triploblastik, simetri bilateral,
pseudoselomata
|
Mulut, faring, usus, anus
|
Belum berkembang (difusi)
|
Terbuka
|
Cincin
ganglion di sekitar esofagus
|
Seksual
|
Annelida
|
Triploblastik, simetri bilateral,
selomata
|
Mulut, faring, esofagus, usus, anus
|
Belum berkembang (difusi)
|
Tertutup
|
Sistem saraf tangga tali
|
Aseksual dengan fragmentasi, seksual
|
Mollusca
|
Triploblastik, simetri bilateral,
selomata
|
Mulut, esofagus, lambung, usus, anus
|
Insang, rongga mantel
|
Terbuka
|
Cincin saraf di sekitar esofagus dan serabut
saraf tersebar
|
Seksual
|
Arthropoda
|
Triploblastik, simetri bilateral,
selomata
|
Mulut, esofagus, lambung, usus, anus
|
Insang, trakea, paru-paru buku
|
Terbuka
|
Sistem saraf tangga tali
|
Aseksual dengan partenogenesis, seksual
|
Echinoder-mata
|
Triploblastik,
simetri bilateral saat larva dan radial saat dewasa,
selomata
|
Mulut,
esofagus, lambung, usus, anus
|
Insang
|
Terbuka
(dengan cairan rongga tubuh)
|
Cincin
pusat saraf yang bercabang
|
Seksual
|
Chordata
|
Triploblastik, simetri bilateral,
selomata
|
Mulut, faring, lambung, usus, anus
|
Insang,
paru-paru
|
Tertutup
|
Otak, serabut saraf
|
Seksual
|
LKK 8.2 Mengamati Mollusca
Pertanyaan
1. - memiliki alat gerak
- memiliki bagian tubuh yang
lunak disebut massa viseral
- memiliki mantel
2. Bekicot, keong, dan siput: Gastropoda,
ciri-cirinya menggunakan perut sebagai alat gerak, memiliki cangkang tunggal.
Cumi-cumi dan sotong: Cephalopoda,
ciri-cirinya menggunakan tentakel yang terletak di kepala sebagai alat gerak,
tidak memiliki cangkang luar.
Kerang : Pelecypoda, ciri-cirinya menggunakan
kaki berbentuk pipih seperti kapak sebagai alat gerak, memiliki dua cangkang
pipih yang setangkup.
3. Cumi-cumi dan sotong tidak memiliki cangkang
luar (eksoskeleton), namun memiliki endoskeleton.
4. Cara Mollusca
melindungi diri dari musuh:
·
Gastropoda : sebagian besar gastropoda
terlindungi dalam cangkang tunggal berbentuk spiral, tempat hewan tersebut
dapat menrik diri ketika ada ancaman. Pada kelompok keong kerucut, geligi
radula berbentuk anak panah dan beracun.
·
Bivalvia : memiliki cangkang luar keras yang setangkup,
kedua bagian cangkang dapat bertaut pada garis pertengahan dorsal dan otot
adduktor yang sangat kuat menarik kedua paruh cangkang untuk melindungi hewan
ini ketika merasa terancam.
·
Cephalopoda : memiliki organ pertahanan diri
berupa kantong tinta berisi cairan seperti tinta berwarna hitam atau coklat
yang terletak di bagian ventral tubuh. Jika hewan ini terancam oleh musuh,
tinta akan disemburkan melalui anus yang terletak di kepala.
LKK 8.3 Mengamati Arthropoda
1.
Sama-sama memiliki kaki yang beruas-ruas.
2.
a. - Insekta
- Kaki berjumlah enam; tubuh terbagi atas
kaput, toraks, dan abdomen; memiliki mata majemuk; sebagian besar mengalami metamorfosis;
dua pasang sayap dengan sayap depan sempit, mulut menggingit dan mengunyah.
b. - Crustaceae
- Memiliki eksoskeleton yang keras,
memiliki empat pasang kaki jalan dan lima pasang kaki renang, tubuh terbagi
atas
sefalotoraks dan abdomen.
c. - Arachnoidea
- Memiliki
empat pasang kaki, tubuh terbagi atas sefalotoraks dan abdomen.
d. - Myriapoda
- Tubuh
bersegmen, memiliki satu atau dua pasang kaki pada tiap segmen tubuhnya.
e. - Insekta
- Kaki
berjumlah enam; tubuh terbagi atas kaput, toraks, dan abdomen; memiliki mata
majemuk; dua pasang sayap jala; mulut menggigit; metamorfosis tidak sempurna.
3. (ralat: udang dan kalajengking sama-sama
memiliki capit). Capit pada udang merupakan perkembangan dari kaki sementara
capit pada kalajengking merupakan perkembangan dari mulut.
4. Alat penyengat beracun pada kalajengking
berada pada segmen abdomen terakhir, sedangkan alat penyengat beracun pada
kelabang terletak pada bagian paling anterior segmen tubuh.
Lembar Evaluasi
A. Pilihan Ganda
1. d 11.
c
2. b 12.
c
3. b 13.
b
4. b 14.
e
5. c 15. c
6. e (medusa dan polip) 16. b
7. c 17.
c
8. c 18.
e
9. b 19.
b
10. c 20.
a
B. Esai
1. Parazoa Eumetazoa
2.
Tumbuhan memiliki dinding sel dan kloroplas, bersifat autotrof, tidak
memiliki sistem saraf dan pencernaan, tidak memilik sentriol. Hewan tidak memiliki dinding sel dan kloroplas,
bersifat heterotrof, memiliki sistem saraf dan pencernaan, memiliki sentriol.
3. a. Porifera belum memiliki jaringan (Parazoa)
sedangkan Coelentarata sudah memiliki jaringan (Eumetazoa).
b. Pencernaan pada Porifera terjadi secara
intraseluler sedangkan pada Coelentarata terjadi secara ekstraseluler dan
intraseluler.
4. - Platyhelminthes :
tubuh berbentuk pipih, aselomata.
-
Nemathelminthes : tubuh berbentuk gilig,
pseudoselomata.
- Annelida : tubuh bersegmen-segmen,
selomata.
5. Struktur kaki tabung terdiri atas madreporit,
saluran cincin, saluran radial, ampula, dan kaki ambulakral. Saat air masuk
melewati madreporit, air akan emmenuhi saluran cincin, saluran radial, dan
ampula. Saat ampula berkontraksi, air akan tertekan ke dalam kaki ambulakral
sehingga kaki tersebut memanjang ke luar. Bila kaki tersebut menempel pada
suatu dasar otot-otot longitudinal akan berkontraksi sehingga air tertekan
kembali ke ampula dan kaki memendek. Pemanjangan dan pemendekan kaki ambulakral
menyebabkan pergerakan.
6. Peran Molusca bagi manusia:
· Sumber makanan yang
mengandung protein tinggi, seperti tiram batu (Aemaea sp) dan kerang (Anadara
sp.)
· Perhiasan, misalnya tiram
mutiara (Pinctada margaritifera)
· Hiasan dan kancing,
misalnya cangkang tiram batu, Nautilus, dan tiram mutiara.
· Bahan baku teraso,
misalnya cangkang Tridacna sp.
Peran Arthropoda bagi manusia:
- Sumber makanan yang
mengandung protein hewani tinggi, misalnya kepiting (Scylla serrata)
- Penghasil madu,
yaitu lebah madu (Apis indica)
- Bahan industri kain
sutra, yaitu pupa kupu-kupu sutra (Bombyx mori)
C. Ekstensi
1.
Protozoa dipisahkan dari kingdom Animalia sebab anggota filum Protozoa
merupakan organisme uniseluler sementara anggota filum pada kingdom Animalia
semuanya bersifat multiseluler.
2.
Hewan tersebut termasuk kelompok invertebrata, filum Chordata. Invertebrata
sebenarnya merupakan istilah yang
digunakan untuk kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Kelompok
invertebrata terdiri atas filum Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes,
Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda, dan dua subfilum anggota filum
Chordata, yaitu Urochordata dan Cephalochordata. Vertebrata merupakan kelompok
hewan yang memiliki tulang belakang dan dalam taksonomi merupakan subfilum ke
tiga dari filum Chordata.
3. Echinodermata
menguntungkan dalam menjaga kelangsungan ekosistem terumbu karang karena anggota-anggota
dari filum ini ada yang berperan sebagai pemakan suspensi dan memakan buangan
dari koral terumbu karang dan ada juga yang berperan sebagi predator atau
pemakan bangkai yang berperan melindungi koral dari hewan penganggu atau
predator.
BAB 9
EKOSISTEM
Peta Konsep
Biotik, konsumen, pengurai, individu, populasi, air, suhu, cahaya,
kelembapan, udara.
LKK 9.1 Mempelajari Ekologi sebagai Ilmu
1. Tempat tinggal, ilmu, ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
2. Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
komponen abiotiknya dalam satu kesatuan tempat hidup.
3.
a. - komponen yang terdiri dari benda
tak hidup
- komponen yang terdiri dari makhluk hidup
4.
a. Organisme yang dapat membuat
makanannya sendiri melalui proses fotosintesis.
b.
Organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga bergantung pada
organisme lain untuk memenuhi kebutuhan makanannya.
c. Organisme yang menguraikan sisa-sisa
organisme untuk memperoleh makanannya.
5.
a. Makhluk hidup tunggal.
b.
Kumpulan individu sejenis yang menempati suatu daerah tertentu.
c.
Seluruh populasi makhluk hidup yang hidup dalam suatu ekosistem.
6. air, cahaya, suhu, udara, dan kelembapan.
7. a. biotik, abiotik.
b. biotik.
8. a. Tidak ada interaksi secara langsung, hanya hidup berdampingan saja.
b. Interaksi yang
merupakan persaingan antar komponen biotik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
c. Interaksi berupa makan dan dimakan.
d. Iinteraksi
berupa dua spesies berbeda yang hidup bersama.
9. a. simbiosis
yang saling menguntungkan kedua spesies yang hidup bersama.
b.
simbiosis yang menguntungkan satu spesies dan spesies yang lain tidak
dintungkan ataupun dirugikan.
c.
simbiosis yang menguntungkan satu spesies dan spesies yang lain dirugikan.
10.
Energi, materi, rantai makanan.
LKK 9.2 Mengamati Ekosistem
Pertanyaan
1. a. Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan komponen abiotiknya dalam satu kesatuan tempat hidup.
b. Tidak, batasannya sangatlah relatif. Yang
membatasi suatu ekosistem adalah interaksi antara komponen biotik dan abiotik
yang ada di dalamnya.
c. Ya, sebab ada
interaksi antar komponen biotik, yaitu antara berbagai macam bakteri yang hiudp
di usus dan ada interaksi antara bakteri dengan komponen abiotik, misalnya
suhu, udara, dan zat makanan.
2. a. Habitat merupakan
tempat hidup suatu makhluk hidup.
b. Pada ekosistem ada hubungan interaksi antar
komponen biotik dan antara komponen biotik dengan abiotik.
c. Niche
adalah fungsi atau posisi/kedudukan suatu spesies organisme di dalam ekosistem.
3. a. Lahan yang semula kosong akan perlahan-lahan ditumbuhi organisme-organisme
perintis seperti lumut kerak, rumput, alang-alang, dan lama kelamaan akan
menjadi lebat dan kemudian tumbuh semak dan pohon kembali.
b. Suksesi
LKK 9.3 Mengamati Interaksi dalam Ekosistem
Pertanyaan
1.
Niche keduanya akan tidak saling tumpang tindih.
2.
(Sesuai hasil pengamatan siswa)
3.
(Jawaban dapat disesuaikan dengan kesimpulan siswa), Interaksi yang terjadi
antar makhluk hidup menyebabkan setiap makhluk hidup memiliki relung/niche
dalam ekosistem.
LKK 9.4 Memahami Rantai Makanan, Jaring-Jaring Makanan, Piramida Ekologi, Arus
Energi, dan Siklus Materi
Pertanyaan
(jawaban
nomor 1-5 sesuai hasil pengamatan siswa)
6.
Terjadi perpindahan materi dan perpindahan energi.
7. a.
Berasal dari energi matahari yang ditangkap produsen.
b. Perpindahan
materi berupa siklus atau daur, sementara perpindahan energi berupa aliran.
8. a. Semakin tinggi tingkat trofik, energi semakin
sering dikonversi/berubah bentuk sehingga semakin banyak energi yang terpencar
dan semakin sedikit energi yang tertambat.
b. - Kecepatan mengubah energi cahaya
matahari menjadi energi kimia dalam bentuk bahan organik oleh organisme autotrof.
-
Seluruh bahan organik yang dihasilkan dari proses fotosintesis pada organisme
autotrof.
-
Bahan organik hasil fotosintesis yang tersimpan dalam tubuh organisme.
- Kecepatan energi kimia mengubah bahan
organik menjadi simpanan energi kimia baru oleh organisme heterotrof.
9. a. Daur ulang zat-zat di ekosistem dengan
melibatkan makhluk hidup dan lingkungan sekitarnya.
b. Daur
air : air di bumi ada yang dalam
bentuk air permukaan (laut, sungai, danau), atau air tanah (diserap oleh tanah).
air permukaan bila terkena panas matahari akan menguap membentuk uap air di
atmosfer. Air yang digunakan organisme juga akan membentuk uap air di atmosfer
melalui proses respirasi atau transpirasi. Uap air di atmosfer akan
terkondensasi dan akhirnya jatuh ke bumi melalui hujan. Air hujan akan jatuh
kembali ke perairan atau diserap oleh tanah.
Daur
karbon : CO2 di atmosfer dihasilkan melalui proses pembakaran bahan
bakar fosil dan melalui proses respirasi seluler makhluk hidup. CO2
tersebut kemudian digunakan oleh tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis.
Tumbuhan sebagai produsen menyediakan makanan bagi hewan yang merupakan konsumen.
Hewan dan tumbuhan kemudian akan mati dan diurai oleh detritivor menghasilkan senyawa
karbon yang akan membentuk bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil digunakan untuk
proses pembakaran yang akan melepaskan CO2 kembali ke atmosfer bersama
dengan CO2 hasil respirasi makhluk hidup.
Daur
nitrogen : Nitrogen yang ada di atmosfer
dalam bentuk N2 difiksasi oleh bakteri membentuk amonium (NH3).
Amonium juga dihasilkan melalui proses penguraian organisme oleh dekomposer. Amonium
kemudian dirubah oleh bakteri nitrit menjadi nitrit. Nitrit dirubah menjadi nitrat
oleh oleh bakteri nitrat dan dapat digunakan oleh tumbuhan untuk memenuhi
kebutuhan nitrogennya. Nitrat juga dapat digunakan oleh bakteri untuk dirombak
menjadi nitrogen melalui proses denitrifikasi dan dilepaskan kembali ke
atmosfer.
Daur
sulfur : (Ralat: Gambar seperti buku teks Biologi SMA X, Diah Aryulina dkk). Sulfat
diserap oleh tumbuhan. Tumbuhan dimakan oleh konsumen dan terjadi perpindahan
sulfat dalam rantai makanan. Organisme yang mati akan diurai oleh bakteri.
Sulfat akan dirubah menjadi hidrogen sulfida (H2S) dan dilepaskan ke
atmosfer. Hidrogen sulfida akan dirubah menjadi sulfur oleh bakteri
fotoautotrof anaerob dan dioksidasi menjadi sulfat oleh bakteri
kemolitotrof.
Daur
fosfor : Fosfat dalam air tanah diserap oleh tumbuhan. Tumbuhan dimakan oleh
hewan dan fosfat terbawa dalam rantai makanan. Organisme yang mati akan diurai
oleh bakteri dan jamur dan melepaskan fosfor. Fosfor yang terbentuk di tanah
jika terbawa hujan akan larut dalam air dan membentuk sedimen di laut. Sedimen
tersebut akan mengalami pengangkatan geologi membentuk batuan yang mengandung fosfat.
Batuan yang mengalami pelapukan akan melarutkan fosfat dalam air tanah.
10.
Keseimbangan ekosistem dapat dijaga dengan mengatur komponen biotik dan abiotik
tetap pada proporsi yang sesuai
sehingga siklus materi dan energi tetap berjalan normal.
Lembar Evaluasi
A. Pilihan Ganda
1. c 11.
e
2. c 12.
d
3. c 13.
a
4. e 14.
d
5. e 15.
a
6. c 16.
d
7. c 17.
b
8. a 18.
d
9. c 19.
d
10. c 20.
e
B. Esai
1. a. Ekosistem
b. Habitat
c. Status/fungsi
d. Komensalisme, mutualisme, parasitisme,
kompetisi, predasi.
2. a. Tidak, sebab batasan ekosistem adalah adanya
interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik.
b. Memiliki
komponen biotik dan abiotik, ada interaksi antara komponen-komponen tersebut.
3.
Tidak, dalam bentuk interaksi predasi, ada individu yang merupakan mangsa dan
ada yang merupakan predator. Individu yang merupakan mangsa akan dimakan oleh
predatornya dan mati. Dalam Parasitisme, ada individu yang merupakan inang dan
ada yang merupakan parasit. Individu yang merupakan inang akan diserap atau
diambil zat-zat dari tubuhnya oleh parasit, namun inang tersebut tetap hidup.
4.
Matahari
Produsen Konsumen I Konsumen II Konsumen III
Dekomposer
Zat
anorganik
Ket: Siklus materi
Aliran energi
5. a. Piramida jumlah berdasarkan jumlah individu
pada setiap tingkat trofik. Piramida biomassa berdasarkan berat kering seluruh
organisme di tingkat trofik tertentu. Piramida energi berdasarkan banyaknya
energi ysng tersimpan pada setiap tingkat trofik.
b. Piramida
yang lebih mudah digunakan adalah piramida jumlah sebab hanya berdasarkan
jumlah individu yang ada. Piramida yang lebih baik adalah piramida energi sebab
dapat menggambarkan daya dukung suatu tingkat trofik terhadap tingkat
trofik di atasnya.
C. Ekstensi
1. Hampir semua energi yang digunakan dan
dimanfaatkan manusia asalnya dari matahari, misalnya: air, batu bara, minyak.
2. Populasi manusia yang terus meningkat
menyebabkan peningkatan kebutuhan air pula. Akibatnya air tanah semakin banyak
yang diserap, sementara lahan yang dapat berfungsi sebagai daerah penyerapan
air semakin sempit karena lahan tersebut dirubah menjadi tempat pemukiman dan
gedung-gedung (perkotaan). Dampak yang akan timbul adalah manusia akan
kekurangan air, terjadi interupsi air laut, dan menurunnya permukaan tanah. Hal
yang bisa dilakukan untuk menjaga keseimbangan daur air misalnya: tidak
menggunakan air dengan boros, membuat sumur-sumur resapan dan lahan yang dapat
berfungsi sebagai tempat resapan air, membatasi pembukaan hutan atau lahan
untuk dijadikan pemukiman atau perkotaan.
3. Setuju, sebab air di daratan akan selalu
mengalir ke laut dengan membawa garam-garam mineral yang terlarut. Sementara
itu, air yang kembali ke daratan hanya air saja, sehingga kandungan mineral di
laut akan semakin tinggi.
BAB 10
PENCEMARAN LINGKUNGAN
Peta Konsep
·Karbon monoksida
(CO), Sulfur dioksida (SO2), Nitrogen monoksida (NO), Karbon
dioksida (CO2), kloro fluro karbon (CFC)
·Pencemaran air,
logam
berat, pestisida, minyak, sampah
·Pencemaran
tanah, pestisida, herbisida,
pupuk buatan, logam berat
LKK 10.1 Mengamati Pengaruh Aktivitas Manusia terhadap Lingkungan
Pertanyaan
1. (sesuai hasil pengamatan siswa)
2. (sesuai hasil pengamatan siswa)
3.
Manusia sebagai makhluk hidup merupakan komponen biotik dalam lingkungan
hidup. Lingkungan hidup sebagai
Ekosistem terdiri atas komponen biotik dan abiotik yang saling berinteraksi
sehingga manusia merupakan bagian dari lingkungan hidup.
4.
Dengan cara menjaga komponen biotik dan abiotik tetap dalam komposisi yang
proporsional.
5. Keseimbangan
lingkungan dapat dicapai ketika komponen biotik dan abiotik berada dalam
komposisi dan proporsi yang seimbang, ketika salah satu elemen tersebut hilang
atau terganggu maka keseimbangan lingkungan pun akan terganggu. Jika keadaan
ini berlangsung secara terus menerus akhirnya keseimabangan lingkungan menjadi
rusak. Terganggunya komponen biotik dan abiotik lingkungan dapat disebabkan
oleh perusakan hutan, polusi yang tidak tertanggulangi, eksploitasi sumber daya
alam secara berlebihan.
6.
Kemampuan lingkungan untuk pulih kembali pada keadaan seimbang jika mengalami
perubahan atau gangguan.
LKK 10.2 Mengamati Pengaruh Deterjen (Bahan Pencemar) terhadap Daya Hidup
Cacing Tanah
Pertanyaan
1. Deterjen sebagai polutan seharusnya menurunkan daya hidup cacing tanah.
2. (Sesuai hasil pengamatan siswa), seharusnya
semakin tinggi konsentrasi deterjen semakin menurun daya lenting lingkungannya.
3. (Jawaban dapat disesuaikan dengan jawaban
siswa), pencemaran adalah perubahan yang tidak diinginkan pada lingkungan baik
secara fisik, kimia, maupun biologi.
4. (Sesuai jawaban siswa)
5. - Limbah rumah tangga : sampah rumah tangga, baik
berupa sampah organik maupun sampah anorganik.
- Limbah pertanian : penggunaan pupuk buatan
secara berlebihan menyebabkan tanah menjadi asam yang selanjutnya akan
mempengaruhi produktivitas tanaman, penggunaan pestisida dapat membahayakan organisme
tanah dan organisme non-target lainnya karena pestisida sukar terurai dan dapat
bertahan lama di dalam tanah serta dapat terakumulasi dalam tubuh organisme.
- Limbah
pertambangan : penggunaan logam-logam berat berbahaya, seperti merkuri dapat
terakumulasi dalam tubuh organisme dan menyebabkan gangguan kesehatan.
6. Pencemaran air dipicu oleh jenis-jenis limbah
buangan rumah tangga, seperti sampah ke perairan dan limbah buangan industri,
seperti logam berat, zat pewarna, dan sisa olahan industri yang dibuang
langsung ke perairan.
Solusi : - Membangun kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah
sembarangan
- Perusahaan-perusahaan harus memiliki sistem
pengolahan sisa industri/limbah industri sebelum dibuang ke perairan.
7. a. - Respirasi, pembakaran, tumbuhan, fotosintesis.
- Peningkatan
populasi manusia dan pembakaran bahan bakar fosil.
- Energi
dari matahari melewati kaca dan memanaskan tanah, kemudian sebagian energi tersebut
dipantulkan oleh kaca keluar rumah kaca sementara sebagian lagi terperangkap di
dalam rumah kaca.
- Pantulan
cahaya yang menuju atmosfer akan tertahan oleh gas CO2 sehingga kembali ke
bumi.
- Suhu
bumi akan meningkat, terjadi perubahan iklim, es di kutub mencair sehingga
permukaan air laut akan naik dan daratan tenggelam.
b. Oksigen,
hemoglobin tidak mengikat oksigen melainkan karbon monoksida sehingga tubuh
kekurangan oksigen.
c. H2SO4,
HNO3, asam sulfat, asam nitrat, hujan asam. Korosif pada logam,
menurunkan pH tanah dan air, rusaknya hutan, matinya beberapa organisme.
8. CFC, CFC akan berikatan dengan ozon dan
menyebabkan terurainya molekul ozon. Akibatnya lapisan ozon akan menipis dan
membentuk lubang. Menipisnya lapisan ozon menyebabkan sinar UV yang dipancarkan
matahari sampai ke bumi dan dapat menyebabkan kanker kulit, kerusakan mata,
rusaknya tanaman, dan gangguan pada rantai makanan.
Lembar Evaluasi
A. Pilihan Ganda
1. b 11.
b
2. a 12.
e
3. b 13.
b
4. e 14.
c
5. a 15.
a
6. d 16.
b
7. c 17.
a
8. d 18. d
9. c 19.
c
10. c 20.
d
B. Esai
1. Pencemaran adalah perubahan yang terjadi pada lingkungan baik secara
fisik, kimia, maupun biologi, yang menyebabkan menurunnya fungsi lingkungan
tersebut atau menjadi tidak berfungsi sebagaimana seharusnya. Sebabnya adalah
masuknya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain dalam suatu lingkungan
atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam.
Akibatnya mutu kualitas lingkungan menurun.
2. - Karbon dioksida (CO2), menyebabkan efek rumah kaca.
- Karbon monoksida (CO),
bersifat racun bagi manusia sehingga dapat menyebabkan kematian.
- Sulfur dioksida (SO2),
menyebabkan hujan asam.
- Nitrogen monoksida (NO),
menyebabkan hujan asam.
- Asap, menyebabkan
gangguan pernapasan dan iritasi pada mata.
3. Tidak. Beberapa bahan pencemar yang mungkin dihasilkan dari daerah
pertanian adalah pupuk buatan, pestisida, herbisida, sampah. Dampaknya adalah
eutrofikasi, keracunan bagi organisme darat dan air, atau akumulasi zat-zat
racun dan terbawa dalam rantai makanan sampai ke manusia.
4. a. Sifat gas CO : tidak
berwarna, tidak berbau, tidak memiliki rasa, daya pengikatan oleh Hb lebih
tinggi dari oksigen.
Akibat : keberadaan gas CO sulit
dideteksi, dapat mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen.
b. Tidak menghidupkan mesin kendaraan bermotor di
ruangan tertutup, Bila kendaraan bermotor berhenti untuk waktu yang lama
mesinnya dimatikan, Jika berpergian dengan mobil, kaca dibuka secara periodik.
5. Bahan organik yang masuk ke sungai akan mengalami pembusukan. Proses
pembusukan membutuhkan oksigen sehingga kadar oksigen dalam air akan berkurang.
Organisme yang hidup di dalamnya akan kekurangan oksigen dan mati. Pembusukan
akan menghasilkan senyawa H2S yang berbau busuk/menyengat.
6. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah pencemaran lingkungan:
- Membuang
sampah pada tempatnya
- Mengurangi
penggunaan pupuk buatan dan pertisida
- Mengurangi
penggunaan produk-produk aerosol
- Melakukan
uji emisi kendaraan bermotor secara berkala
- Menggunakan
produk-produk harian dan bahan bakar ramah lingkungan
- Melakukan
penghijauan, penanaman kembali setelah melakukan penebangan hutan sehingga pengurangan
daerah resapan air dapat diminimalisasi serta cadangan air tanah dapat
dipertahankan.
7. Cara pengolahan limbah dari knalpot:
- Menggunakan
kendaraan yang dilengkapi dengan penyaringan CO sehingga limbah udara dapat
dikurangi
- Menggunakan
bahan bakar ramah lingkungan
- Uji
emisi secara berkala
8. (Jawaban sesuai dengan hasil pencarian siswa). Sebagai contoh: daur
ulang kaleng-kaleng bekas, kaleng-kaleng bekas ini dikompakkan dengan alat
pengepres logam, kaleng-kaleng yang telah kompak/padat dapat dijadikan berbagai
bahan baku perkakas rumah tangga dan pertukangan.
C. Ekstensi
1. Emisi karbon terutama berasal dari pembakaran bahan bakar fosil untuk
menggerakkan mesin-mesin industri. Penurunan emisi karbon berarti mengurangi
kegiatan industri dan akan merugikan perekonomian.
2. (sesuai hasil pencarian siswa)
No comments:
Post a Comment