KUNCI PENYELESAIAN
BUKU KERJA BIOLOGI SMA KELAS X
(1A) KTSP
BAB 1 BIOLOGI
SEBAGAI ILMU
Peta Konsep
·
Biologi murni: Botani, zoologi, fisiologi, anatomi
·
Profesi: dokter, penyuluh pertanian, peneliti, pengusaha
·
Biologi terapan: kedokteran, pertanian, perikanan,
bioteknologi
LKK 1.1 Memahami Hakikat Biologi sebagai Ilmu
A. Hidup; Ilmu; Ilmu yang
mempelajari kehidupan
B. 1. Eubacteria dan archaebacteria; protista; fungi; tumbuhan; hewan
2. Sel, contoh: sel darah,
sel saraf; jaringan dan organ, contoh: jaringan ikat, organ ginjal; individu,
contoh: harimau; populasi, contoh: populasi harimau sumatra; komunitas, contoh:
komunitas sawah, air payau
3. Ragam persolan: sains
sebagai inkuiri; sejarah dan konsep biologi; evolusi; keanekaragaman makhluk hidup; genetika; makhluk hidup dan
lingkungan; tingkah laku; struktur dan fungsi; regulasi/pengaturan fungsi
C. Cabang-cabang
Biologi:
Kajian berdasarkan objek: hewan
Kajian berdasarkan tingkat organisasi
kehidupan: individu
Kajian berdasarkan persoalan: struktur dan fungsi;
regulasi/pengaturan fungsi
1. Biologi Molekuler
Objek kajian: Eubacteria
dan archaebacteria; protista; fungi; tumbuhan; hewan
Tingkat organisasi
kehidupan: molekul
Persoalan: genetika
2. Genetika
Objek kajian: Eubacteria
dan archaebacteria; protista; fungi; tumbuhan; hewan
Tingkat organisasi
kehidupan: molekul
Persoalan: genetika
3. Histologi
Objek kajian: hewan
Tingkat organisasi
kehidupan: jaringan
Persoalan: struktur dan
fungsi
4. Anatomi
Objek kajian: Eubacteria
dan archaebacteria; protista; fungi; tumbuhan; hewan
Tingkat organisasi
kehidupan: organ dan sistem organ
Persoalan: struktur dan
fungsi
5. Fisiologi
Objek kajian: Eubacteria
dan archaebacteria; protista; fungi; tumbuhan; hewan
Tingkat organisasi
kehidupan: organ dan sistem organ
Persoalan: regulasi/
pengaturan fungsi
6. Mikrobiologi
Objek kajian: Eubacteria
dan archaebacteria; protista; fungi
Tingkat organisasi kehidupan:
individu
Persoalan: makhluk hidup
dan lingkungan; tingkah laku; struktur dan fungsi; regulasi/pengaturan fungsi
7. Botani
Objek kajian: tumbuhan
Tingkat organisasi
kehidupan: individu
Persoalan: struktur dan
fungsi; tingkah laku; makhluk hidup dan lingkungan
8. Ekologi
Objek kajian: Eubacteria
dan archaebacteria; protista; fungi; tumbuhan; hewan
Tingkat organisasi
kehidupan: ekosistem
Persoalan: makhluk hidup
dan lingkungan
9. Taksonomi
Objek kajian: Eubacteria
dan archaebacteria; protista; fungi; tumbuhan; hewan
Tingkat organisasi
kehidupan: individu
Persoalan: keanekaragaman
mahluk hidup
10. Zoologi
Objek kajian: hewan
Tingkat organisasi
kehidupan: individu
Persoalan: struktur dan
fungsi; regulasi/pengaturan fungsi; tingkah laku; makhluk hidup dan lingkungan
11. Embriologi
Objek kajian: embrio
(tumbuhan dan hewan)
Tingkat organisasi
kehidupan: individu
Persoalan: struktur dan
fungsi
12. Entomologi
Objek kajian: serangga
(hewan)
Tingkat organisasi kehidupan:
individu
Persoalan: struktur dan
fungsi; regulasi/pengaturan fungsi; tingkah laku; makhluk hidup dan lingkungan
13. Ornitologi
Objek kajian: burung
(hewan)
Tingkat organisasi
kehidupan: individu
Persoalan: struktur dan
fungsi; regulasi/pengaturan fungsi; tingkah laku; makhluk hidup dan lingkungan
14. Mikologi
Objek kajian: fungi
Tingkat organisasi
kehidupan: individu
Persoalan: struktur dan
fungsi; regulasi/pengaturan fungsi; tingkah laku; makhluk hidup dan lingkungan
15. Akuakultura
Objek kajian: hewan
Tingkat organisasi
kehidupan: komunitas
Persoalan: tingkah laku;
makhluk hidup dan lingkungan
16. Evolusi
Objek kajian: eubacteria
dan archaebacteria; protista; fungi; tumbuhan; hewan
Tingkat organisasi
kehidupan: individu
Persoalan: evolusi
17. Sitologi
Objek kajian: eubacteria
dan archaebacteria; protista; fungi; tumbuhan; hewan
Tingkat organisasi
kehidupan: sel
Persoalan: struktur dan
fungsi
D. Manfaat Biologi
1. Penemuan obat-obatan dan
vaksin baru, diagnosis penyakit secara cepat dan akurat, terapi gen manusia,
sidik jari DNA dan tes DNA
2. Sterilisasi bahan
makanan, pengawetan makanan, fermentasi makanan dan minuman, pemanfaatan
mikroorganisme dalam pembuatan produk makanan (seperti nata de coco,
kecap, tempe, tape, dll)
3. Penyediaan bibit unggul
tanaman, pengendalian hama terpadu, meningkatkan produktivitas pertanian dengan
rekayasa genetika (seperti tanaman dan buah transgenik), menggunakan bakteri
pemfiksasi nitrogen sebagai agen penyubur tanah
4. Biogas dari kotoran
ternak, menyediakan pakan ternak bergizi tinggi, inseminasi buatan, menyediakan
ternak dengan sifat unggul
5. Penggunaan bahan biologis
dapat menekan biaya produksi, meningkatkan kualitas produk baik dari segi rasa,
harga, maupun kandungan gizi, pengawetan makanan memungkinkan bahan makanan
disimpan lebih lama sehingga proses distribusi produk dan waktu penjualan lebih
lama, penyediaan jasa konsultan biologi.
Lembar Evaluasi
A. Pilihan Ganda
1.
a
2. d
3. b
4. e
5. c
|
6.
c
7.
c
8.
d
9.
d
10. e
|
B. Esai
1. Kajian-kajian yang
dibahas pada bidang ilmu biologi berkembang berdasarkan tiga aspek, yaitu objek
yang menjadi bahan kajian dari suatu cabang ilmu biologi (eubacteria dan
archaebacteria; protista; fungi; tumbuhan; hewan), ragam persoalan yang menjadi
pokok kajian/bahasan utama dari suatu cabang ilmu biologi (sains sebagai
inkuiri; sejarah dan konsep biologi; evolusi; keanekaragaman makhluk hidup; genetika; makhluk hidup dan
lingkungan; tingkah laku; struktur dan fungsi; regulasi/pengaturan fungsi), dan
tingkat organisasi kehidupan yang dikaji pada setiap cabang ilmu biologi
(molekul, sel, jaringan dan organ, individu, populasi, komunitas, bioma).
2. Etologi
Objek kajian: tumbuhan; hewan
Tingkat organisasi kehidupan: individu
Peran dalam bidang pertanian dan industri: dengan
memperlajari tingkah laku baik hewan maupun tumbuhan maka kita dapat menentukan
kapan saat terbaik untuk menanam atau memanen (untuk bidang pertanian) sehingga
dapat diperoleh kualitas produk pertanian yang lebih baik dan produk hasil
olahan industri pun akan menjadi lebih baik
Ekologi
Objek kajian: eubacteria dan archaebacteria;
protista; fungi; tumbuhan; hewan
Tingkat organisasi kehidupan: ekosistem
Peran dalam bidang pertanian dan industri: dalam
bidang pertanian, ekologi dapat berperan dalam proses pengendalian hama terpadu
dengan menggunakan agen biologis, penentuan lokasi industri yang tepat,
strategis, dan ramah lingkungan dapat dilakukan dengan melakukan kajian ekologi
suatu wilayah
Mikrobiologi
Objek kajian: eubacteria dan archaebacteria; protista;
fungi
Tingkat organisasi kehidupan: individu
Peran dalam bidang pertanian dan industri: bakteri
pemfiksasi nitrogen berperan dalam meningkatkan kesuburan tanah, banyak jenis
bakteri atau jamur yang berperan dalam industri makanan seperti dalam proses
fermentasi, pengawetan makanan, peningkatan kandungan gizi, dll.
3. Ahli mikrobiologi
(mikrobiologis), peneliti di bagian penelitian dan pengembangan produk (research
and development), staff di bagian kontrol kualitas produk (quality
control)
ketiga bidang pekerjaan tersebut sesuai dengan
kriteria sarjana biologi karena pada dasarnya ketiganya membutuhkan pengetahuan
dasar tentang agen biologi yang dapat berperan dalam industri makanan dengan
berbagai karakteristik yang dimiliki oleh agen biologi tersebut dan seharusnya
seorang sarjana biologi pernah mempelajarinya dan memiliki pengetahuan tentang
hal tersebut.
4. Cabang ilmu biologi yang
berperan dalam teknik kultur jaringan (pada bidang pertanian): biologi
molekuler, genetika, mikrobiologi (khususnya bakteriologi), anatomi dan
fisiologi tumbuhan, pertanian.
5. Variabel bebas: suhu,
kelembaban udara, intensitas cahaya, dan medium pertumbuhan
variabel terikat: kemampuan reproduksi bakteri
(jumlah sel bakteri)
C. Ekstensi
1. Biologi dapat berperan untuk menyediakan energi alternatif dengan:
·
mengembangkan tanaman yang cepat menghasilkan karbohidrat
terutama amilum kemudian difermentasikan sehingga menghasilkan alkohol yang
kaya energi.
·
mengembangkan tanaman penghasil minyak yang kemudian
diolah menjadi bahan bakar minyak jarak, sawit, dll.
·
mengembangkan biogas dari kotoran ternak dan sampah
organik dengan bantuan bakteri fermentor.
- mengembangkan
tanaman yang dapat tumbuh dengan cepat sehingga tersedia kayu untuk bahan
bakar.
2. Banyak kemajuan yang terjadi dalam
bioteknologi dengan mengambil suatu contoh dari berbagai media maka akan dapat
dianalisis manfaat dan dampak negatifnya, seperti tanaman hasil rekayasa
genetika, kloning, kultur jaringan, dan masih banyak lagi.
3. Keadaan yang dijelaskan pada soal dapat
dikembangkan menjadi berbagai permasalahan yang pemecahannya dapat dilakukan
dengan melakukan identifikasi terhadap permasalahan tersebut. Tuntunan dalam
menyelesaikan soal ini dapat di baca pada LKK 1.2 atau buku teks Biologi
Esis-Diah pada bab 1 mengenai metode ilmiah.
4. Mikrobiologi, biokimia, peternakan,
kedokteran hewan.
5. Biologi dapat menyediakan sumber
makanan alternatif dengan cara:
- Menyediakan bibit
unggul yang lebih cepat panen sehingga kebutuhan makanan dapat terpenuhi
dengan cepat dan dengan kandungan gizi tinggi.
- Rekayasa genetika
terhadap tanaman dapat menghasilkan tanaman anti hama dan tanaman dengan
kandungan gizi lebih tinggi
- Pengawetan makanan
memungkinkan suatu bahan makanan dapat disimpan dan dikonsumsi dalam
jangka waktu yang lebih lama
- Pemanfaatan beberapa
spesies tertentu sebagai sumber bahan makanan baru.
BAB 2 VIRUS
Peta Konsep
·
Virus ditemukan oleh: Adolf Meyer, Dimitri Iwanowski,
Martins W. Beijerinck, Wendell M. Stanley
·
Reproduksi yang disebut proliferasi; lisogenik.
·
Sifat sebagai benda mati: ukuran 25-300 nm, partikel penyusunnya
virion, dan tersusun atas molekul DNA/RNA dan protein.
·
Virus menguntungkan karena membantu dalam rekayasa
genetika
·
Virus merugikan karena menyebabkan penyakit pada manusia,
hewan, dan tumbuhan.
LKK 2.1 Mengidentifikasi Ciri, Struktur, dan Reproduksi Virus
Keterangan gambar struktur virus: 1. kepala; 2. DNA/RNA; 3. selubung
protein; 4. selubung ekor; 5. lempengan dasar; 6. serabut ekor.
Pertanyaan
1. Struktur tubuh tidak
dapat dianggap sebagai sel karena hanya terdiri dari molekul DNA yang belum membentuk
struktur sitoplasma dan belum terbungkus oleh membran sel serta tidak
dilengkapi dengan organel-organel sel seperti yang ditemukan pada sel hewan
atau tumbuhan.
2. Bergerak, bereproduksi,
makan dan melakukan metabolisme, peka terhadap rangsangan, melakukan ekskresi.
3. Ciri-ciri virus:
·
ukuran sangat renik (25-300 nm)
·
berupa partikel yang disebut virion yang tersusun atas
molekul DNA/RNA dengan selubung protein
·
dapat melakukan reproduksi hanya jika berada dalam tubuh
makhluk hidup
·
dapat dikristalkan
4.
Gejala hidup yang dimiliki virus hanya satu, yaitu dapat
melakukan reproduksi.
5.
Secara umum virus belum dapat dikelompokkan sebagai
makhluk hidup karena sifat hidup yang dimiliki hanya dapat bereproduksi
sedangkan sifat hidup yang lain belum dimiliki. Oleh karena itu, virus sering
disebut makhluk peralihan antara makhluk hidup dengan benda mati.
6.
berada dalam sel hidup/sel inang.
7.
Daur litik adalah daur reproduksi virus yang menyebabkan
hancurnya sel yang terinfeksi pada saat partikel virus yang utuh telah
terbentuk, virus menggunakan sel inang untuk menghasilkan komponen-komponen
virus (disebut siklus ganas). Daur lisogenik adalah daur reproduksi virus yang
bersifat laten dalam sel inang, virus akan bereproduksi bersama dengan
pembelahan sel inang (disebut siklus tenang).
8.
Keterangan gambar:
1. Tahap adsorpsi: fage
melekat pada suatu bakteri
2. Tahap penetrasi: DNA fage
dimasukkan ke dalam sel inang
3. a. DNA fage disisipkan pada kromosom sel bakteri
b. Tahap replikasi dan
sintesis: sel membuat komponen virus.
4. a. Kromosom yang telah tersisipi profage
mengadakan replikasi yang terjadi secara terus-menerus selama ada pembelahan
sel.
b. Tahap pematangan yang diikuti tahap lisis:
terbentuk partikel virus yang utuh dan sel inang pecah.
5. Pada kasus yang jarang
terjadi, profage dapat memisahkan diri dari kromosom sel bakteri untuk memasuki
siklus litik.
9.
Fungsi masing-masing struktur struktur virus : 1. tempat
materi genetik (DNA/RNA virus)
disimipan; 2. materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus;
3. pembungkus dan pelindung materi genetik (DNA/RNA virus); 4. melindungi
bagian ekor virus; 5. melekatkan diri pada sel yang diinfeksi; 6. penerima
rangsang (reseptor).
10.
Bakteri; mikroorganisme eukariotik (protozoa dan jamur);
sel tumbuhan; sel hewan; sel manusia.
Virus bakteri (fag); virus mikroorganisme
eukariotik (protozoa dan jamur); virus tumbuhan; virus hewan.
LKK 2.2 Mengetahui Peranan Virus bagi Manusia
Tabel 2.2 Contoh beberapa virus dan penyakit yang
ditimbulkannya
No.
|
Nama virus
|
Penyakit yang ditimbulkan
|
Gejala/gangguan/akibat
|
1
|
Hepatitis virus
|
Hepatitis B
|
Menyerang sel-sel hati
sehingga menyebabkan perut membesar dan tubuh berwarna kuning
|
2
|
Influenza virus
|
Influenza (flu)
|
Demam, pilek, pusing,
pegal, batuk
|
3
|
Human Immunodeficiency
virus
(HIV)
|
Acquired immuno deficiency
syndrome (AIDS)
|
Menyerang sel darah
putih terutama limfosit T menyebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh
|
Lembar Evaluasi
A. Pilihan ganda
1.
a
2. d
3. b
4. c
5. c
|
6. a
7. b
8. b
9. c
10.
d
|
B. Esai
1. Virus mempunyai sifat
makhluk hidup karena mempunyai kemampuan bereproduksi dan itupun hanya jika
berada dalam organisme hidup lain. Namun, virus juga mempunyai sifat benda mati
sehingga virus masih diragukan untuk diklasifikasikan sebagai mahluk hidup.
2. Penyakit mozaik tembakau
disebabkan oleh organisme yang sangat kecil sehingga tidak dapat diamati dengan
mikroskop cahaya.
3. Sebagai materi genetik
pembawa sifat virus.
4. Karena virus ini
menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga ketika kekebalan tubuh menurun,
manusia akan rentan terhadap infeksi berbagai mikroorganisme dan terserang
berbagai penyakit lain. Pada penderita AIDS, bakteri yang tidak berpotensi
menyebabkan penyakit pada orang sehat pun dapat mengakibatkan penderita
terserang penyakit. Komplikasi berbagai penyakit inilah yang menyebabkan
penderita AIDS perlahan-lahan meninggal.
5. macam-macam penyakit
tanaman yang disebabkan oleh virus:
- Mosaik pada tembakau
disebabkan oleh TMV (Tobacco Mosaic Virus), penanganan: melakukan
penyemprotan insektisida sehingga penularan penyakit oleh serangga dapat
dicegah.
- Budok (menghambat pertumbuhan tanaman nilam)
disebabkan oleh virus atau MLO (Mycoplasm Like Organism) yang
disebar oleh serangga vektor. Penanganan: dilakukan penyemprotan
insektisida secara rutin seperti dengan Sevin 85 S,Basudin atau Azodrin 15
% selang 2-6 minggu sekali untuk mencegah tanaman terserang penyakit.
·
Penyakit kerdil pada kedelai disebabkan oleh Virus
kerdil kedelai (VKK) atau Soybean Stunt Virus (SSV); penanganan:
tanaman yang terinfeksi dicabut dan dikubur dalam tanah, dilakukan penyemprotan
insektisida apabila populasi vektor (Aphis glycines) perlu dikendalikan.
6. Sebagian besar virus
dapat menginfeksi orang sehat melalui mulut dan hidung (udara), sebagian yang
lain melalui kulit yang terluka.
7. Bukan. Virus influenza
setidaknya memiliki 200 jenis/strain, manusia sering terserang flu berulang
kali karena disebabkan oleh jenis virus influenza yang berbeda.
8. Penyebab flu burung
adalah virus influenza tipe A yang dapat berubah bentuk serta dapat menyebabkan
epidemi dan pandemi (memiliki banyak strain). Dari berbagai strain virus flu
burung, hanya ada satu strain yang dapat menginfeksi manusia, yaitu H5N1.
Melalui strain virus inilah flu burung dapat menyerang manusia. Penularan dari
unggas ke manusia terjadi jika manusia menghirup udara yang tercemar oleh virus
flu burung atau mengadakan kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi virus
flu burung.
9. Pencegahan terhadap
penyakit yang disebabkan oleh virus dapat dilakukan dengan menjaga tubuh tetap
sehat dengan makan dan istirahat yang cukup dan melakukan vaksinasi.
10. Virus dapat berperan
dalam pembuatan antitoksin, memproduksi vaksin, dan menyerang bakteri patogen.
C. Ekstensi
Ya, apabila virus yang ada dalam jaringan bersifat lisogenik maka penderita
tidak akan mengalami gejala yang merugikan. Akan tetapi, apabila siklus
reproduksi virus berubah menjadi litik maka akan dihasilkan banyak virus baru
yang kemudian akan menyerang sel lainnya sehingga menyebabkan kerusakan
jaringan tubuh dan penyakit akan semakin parah.
BAB 3 PROKARIOTA
Peta Konsep
Dari kiri ke kanan :
·
Memperoleh oksigen dengan: anaerob; aerob
·
Memperoleh makanan dengan: autotrof; heterotrof
·
Bentuk sel: basil; kokus; spiral;
·
Ada yang hidup: koloni
·
Aseksual: pembelahan biner
·
Seksual: rekombinasi;
·
Ada tiga cara: transformasi; transduksi; konjugasi
·
Struktur dasar sel: kapsul; membran sel; sitoplasma;
nukleoid; ribosom
LKK 3.1 Mengidentifikasi Ciri-Ciri Organisme Prokariot
A. Prokariota
1. Prokariotik, artinya tidak mempunyai membran
inti.
2. Eubacteria dan archaebacteria.
B. Eubacteria
1. Mikroskop
2. Basil atau batang, kokus
atau bulat, dan spiral atau seperti huruf s; kokobasil, contoh: Coxiella
burneti dan bentuk filamen, contoh: kelompok Actinomycetes
3. Hidup sendiri;
berkelompok
4. a. kapsul; b. DNA
(nukleoid); c. dinding sel; d. membran sel; e. ribosom; f. sitoplasma; g. flagel
5. Gambar sel bakteri sesuai
dengan yang diminta soal
6. Bentuk koloni bakteri
No.
|
Nama koloni
|
Penjelasan bentuk
|
Gambar koloni
|
1
|
Monokokus
|
berbentuk bola tunggal
|
Gambarkan bentuk koloni
sesuai dengan permintaan soal
|
2
|
Diplokokus
|
Berbentuk bola yang
bergandengan dua-dua
|
|
3
|
Tetrakokus
|
Berbentuk bola yang
bergadengan empat
|
|
4
|
Sarkina
|
Bentuk empat bola
berkelompok yang membentuk kubus
|
|
5
|
Streptokokus
|
Bentuk bola berkelompok
memanjang membentuk rantai
|
|
6
|
Stafilokokus
|
Bentuk bola yang
berkoloni membentuk sekelompok sel tidak teratur sehingga bentuknya mirip
kumpulan buah anggur
|
|
7
|
Monobasil
|
Berbentuk satu batang
tunggal
|
|
8
|
Diplobasil
|
Berbentuk batang yang
bergandengan dua-dua
|
|
9
|
Streptobasil
|
Bentuk batang berkelompok
memanjang membentuk rantai
|
|
10
|
Vibrio
|
Bentuk koma (bentuk
spiral tidak sempurna)
|
7. Dapat membuat makanannya
sendiri; tidak dapat membuat makanannya sendiri.
8. a. bakteri yang tidak
memerlukan oksigen; fermentasib. bakteri yang memerlukan oksigen. (ralat:
pertanyaan yang benar adalah anaerob obligat adalah bakteri yang tidak
memerlukan oksigen sama sekali, contoh bakteri metana dan anaerob
fakultatif adalah bakteri yang dapat
hidup jika ada/tidak ada oksigen, contoh E. Coli dan Lactobacillus)
9. Reproduksi tanpa
terjadinya pemindahan gen antar bakteri; reproduksi dengan terjadinya
pemindahan gen antar bakteri.
a. pembelahan biner; 2n; sama dengan
sel induk
b. rekombinasi genetik; memiliki sifat baru
(berbeda dengan sel induk); transformasi: pemindahan gen secara bebas;
transduksi: pemindahan gen dengan bantuan virus (bakteriofage); konjugasi:
pemindahan gen dengan kontak 2 sel bakteri.
10. Spirokaeta, klamidia,
bakteri gram-positif, sianobakteri, proteobakteri.
C. Archaebacteria
1. Archaebacteria: dinding
sel tidak mengandung peptidoglikan
2. Archaebacteria hidup pada
lingkungan yang ekstrim
a. bakteri metanogen:
menghasilkan metana, hidrogen, karbon dioksida, dan asam asetat; contoh:
metanobacterium
b. bakteri halofil: hidup di
kadar garam tinggi; contoh: halobacterium
c. bakteri termoasidofil:
hidup di lingkungan ekstrim panas dan asam; contoh: sulfolobus dan thermoplasma
D. Peran Bakteri dalam Kehidupan Manusia
Contoh bakteri yang menguntungkan:
a. Escherichia coli, membusukkan makanan di
dalam usus besar dan menghasilkan vitamin K.
b. Rhizobium, bersimbiosis dengan
kacang-kacangan dan dapat menambat nitrogen bebas di udara sehingga dapat
menyuburkan tanah.
c. Azotobacter, berperan dalam
menyuburkan tanah karena dapat mengikat nitrogen di udara.
d. Lactobacillus casei, digunakan dalam
pembuatan keju
e. Acetobacter xylinum, digunakan dalam proses
pembuatan nata de coco dari air kelapa.
f. Pseudomonas bulgaricus, dapat menghasilkan
vitamin B12.
g. Streptomyces griceus, menghasilkan antibiotik
streptomisin.
h. Lactobacillus bulgaricus, digunakan dalam proses
pembuatan susu asam (yogurt).
Contoh bakteri yang merugikan:
a. Mycobacterium
tuberculosis, menyebabkan penyakit TBC.
b. Mycobacterium leprae, menyebabkan penyakit
lepra.
c. Mycobacterium pallidum, menyebabkan penyakit
sifilis.
d. Clostridium tetani, menyebabkan penyakit
tetanus.
e. Bacillus anthracis, menyebabkan penyakit
antraks.
f. Neisseria gonorrhoeae, menyebabkan penyakit
kencing nanah.
g. Diplococcus pneumonia, menyebabkan penyakit
pneumonia (radang paru-paru).
h. Vibrio cholerae, menyebabkan penyakit
kolera.
LKK 3.2
Pertanyaan
1-4 jawaban disesuaikan dengan hasil pengamatan
Lembar Evaluasi
A. Pilihan ganda
1.
e
2. b
3. b
4. b
5. b
6. b
7. d
8. c
9. a
10. c
|
B.
Esai
1. Pembusukan dianggap
merugikan karena akan merusak bahan-bahan makanan yang masih dibutuhkan. Namun,
di sisi lain proses pembusukan juga sangat penting dalam mangurai sampah
organik dan bahan organik lain yang tidak diperlukan menjadi molekul anorganik
yang diperlukan tanaman dan organisme lain sebagai sumber energi.
2. Tidak, karena ketika
bakteri berkembang biak dengan membelah diri, setiap sel akan menghasilkan sel
anak yang identik dengan dirinya sehingga dapat dikatakan pda koloni tersebut
terdapat ribuan sel bakteri yang identik.
3. Bakteri aerob adalah
bakteri yang membutuhkan oksigen sedangkan bakteri anaerob tidak membutuhkan oksigen.
Bakteri anaerob dapat digunakan utnuk fermentasi beberapa bahan makanan
menghasilkan produk tertentu. Oleh karena itu, secara umum bakteri anaerob
lebih menguntungkan.
4. Suhu dingin dalam kulkas
akan menghambat pertumbuhan bakteri sehingga akan menghambat proses pembusukan.
5. Antibiotik merupakan zat
yang dapat menghambat atau mematikan pertumbuhan bakteri. Oleh karena itu,
kalau pasien minum antibiotik maka melalui peredaran darahnya bibit penyakit
akan mati atau terhambat pertumbuhannya.
6. Penggunaan Lactobacillus
bulgaricus, digunakan dalam proses pembuatan susu asam (yogurt). L.
Bulgaricus akan mengubah komponen gula dalam susu menjadi asam susu,
seperti terlihat dalam reaksi berikut:
C6H12O6 → 2CH3CHOH.COOH
+ energi
(gula) (asam susu)
7. Karena ada domain bakteri
yang dapat hidup di lingkungan ekstrem panas (suhu tinggi) yaitu archaebacteria
kelompok termofil. Bakteri kelompok ini biasanya memperoleh energi dengan cara
memetabolisme sulfur atau molekul anorganik lainnya.
8. Hidup dengan cara membusukkan
makanan di dalam saluran pencernaan; bakteri menguntungkan dalam saluran
pencernaan dapat membantu mencerna makanan dalam usus.
9. Karena pembelahan bakteri
dibatasi oleh faktor pembatas, diantaranya kondisi lingkungan (suhu, pH,
intensitas cahaya, kadar oksigen, dll) yang tidak sesuai, kekurangan makanan,
hasil ekskresi yang meracuni bakteri, dan adanya organisme lain yang memangsa
bakteri.
10. Melakukan pengawetan
makanan dengan cara diberi garam, gula, cuka, dikeringkan, didinginkan, atau
diberi zat pengawet.
C. Ekstensi
1. a. Pada prinsipnya antibiotik diproduksi oleh
bakteri untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang ada di sekitarnya.
b. Antibiotik harus
diminum habis oleh pasien untuk menghindari kekebalan bakteri terhadap
antibiotik.
BAB 4 PROTISTA
Peta konsep
* Protista yang menyerupai jamur
·
ciri-ciri: bergerak pasif, heterotrof
·
klasifikasi: oomycota, mixomycota
·
peranan: pada umumnya merugikan, contoh: Saproglenia,
Phytophtora; menguntungkan, contoh: Dyctiostelium
* Protista yang menyerupai hewan
·
ciri-ciri: bergerak aktif, tidak mempunyai dinding sel,
heterotrof
·
klasifikasi: Rhizopoda, Ciliata, Flagellata, Sporozoa
·
peranan: menguntungkan, contohnya Foraminifera;
merugikan, contohnya Plasmodium, Trypanosoma, Toxoplasma, Leismania
* Protista yang menyerupai tumbuhan
·
ciri-ciri: berdinding sel, bergerak pasif, autotrof
·
klasifikasi terdiri dari: Chrysophyta, Chlorophyta,
Phaeophyta, Rhodophyta
·
peranan: menguntungkan, contohnya Chlorella, Euchema,
Gelidium; merugikan, contoh: ada jenis Chlorophyta yang hidup di tembok
lembap sehingga merusak bangunan.
LKK 4.1 Mengamati Protista
Pertanyaan
1, 2, dan 3 sesuaikan dengan hasil pengamatan.
4. Ciri khas Protista tidak
dapat diidentifikasi dengan jelas. Semua sel Protista bersifat eukariotik
tetapi ini juga dimiliki oleh hewan dan tumbuhan.
5. Saprofit; Saprolegnia;
kentang.
6. Disebut jamur lendir
karena struktur tubuh vegetatif berbentuk seperti lendir atau plasmodium, mirip
dengan bentuk Amoeba, tetapi reproduksinya mirip fungi; Ralat: Jamur
lendir bersifat predator fagosit karena pada lingkungan lembap dan makanan
tersedia dalam jumlah yang cukup akan membentuk massa yang berlendir sambil
bergerak menjulurkan pseudopodia dan menelan makanan yang dilewatinya, seperti
bakteri dan spora; contoh: Dyctiostelium dicoideum.
7. Protozoa; flagel (bulu
cambuk), silia (bulu getar), kaki semu, dan tidak memiliki alat gerak
khusus-tetapi berkembang biak dengan spora.
8. kaki semu, contoh Amoeba;
silia, contoh Paramecium; flagel, contoh Euglena; tidak memiliki
alat gerak, contoh Plasmodium.
9. Algae; struktur yang
belum dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun.
10. Xantofil; fikosantin;
fikosianin; fikoeritrin.
LKK 4.2 Mempelajari Peranan Protista bagi Manusia
No.
|
Protista
|
Peranan
|
1
|
Protista menyerupai
hewan
|
|
a. Plasmodium
|
Penyebab penyakit
malaria
|
|
b. Entamoeba coli
|
Membantu proses
pencernaan dalam usus sapi
|
|
c. Rhizopoda
|
Fosil Rhizopoda dapat
digunakan sebagai petunjuk adanya sumber minyak bumi
|
|
d. Balantidium coli
|
Menyebabkan disentri
pada manusia
|
|
2
|
Protista menyerupai
tumbuhan
|
|
a. Chlorella
|
Dapat digunakan sebagi
makanan suplemen, obat-obatan, dan kosmetik
|
|
b. Macrocystis
pyrifera
|
Menghasilkan iodin,
unsur yang dapat mencegah penyakit gondok
|
|
c. Gellidium dan
Gracilaria
|
Menghasilkan agar-agar
|
|
d. Rhodymenia
palmata
|
Sebagai sumber makanan
|
|
3
|
Protista menyerupai
jamur
|
|
a. Phytopthora
infestans
|
Parasit pada kentang
|
|
b. Phytopthora
nicotinae
|
Parasit pada tembakau
|
|
c. Saprolegnia
|
Saprofit pada bangkai
hewan
|
|
d. Myxomycota
|
Memakan bakteri
|
Lembar Evaluasi
A. Pilihan ganda
1.
a
2. b
3. b
4. d
5. c
|
6.
b
7. d
8. b
9. c
10. a
|
B. Esai
1. Ciri umum yang dimiliki
oleh Protista adalah eukariotik. Namun ciri ini juga dimiliki oleh makhluk
hidup lain selain Protista sehingga sangat sulit mendeskripsikan ciri Protista
yang membedakan Protista dengan kelompok lain.
2. Struktur sel penyusunnya
dan cara memperoleh makanan.
3. Algae (ganggang) semula
dimasukkan ke dalam dunia tumbuhan karena mempunyai klorofil dan mempunyai
dinding sel. Akan tetapi, karena struktur tubuhnya masih sederhana (tidak dapat
dibedakan akar, batang, dan daun) maka dipisahkan dari dunia tumbuhan.
4.
Kaki semu, contoh Amoeba; silia, contoh Paramecium; flagel, contoh Euglena; tidak memiliki alat gerak, contoh Plasmodium.
5. Siklus hidup Plasmodium:
Plasmodium dapat menimbulkan gejala
demam secara periodik karena merozoit yang tumbuh dan membelah secara aseksual
akan menghasilkan banyak sekali merozoit baru dan secara berulang-ulang
memecahkan sel darah merah dengan interval 48-72 jam (tergantung pada
spesiesnya). Hal ini yang menyebabkan penderita mengalami demam dan menggigil
secara periodik.
BAB 5 JAMUR
Peta konsep
·
Ciri jamur: eukariotik, dinding tersusun dari kitin,
tubuh berupa benang hifa yang membentuk miselium
·
Spora; seksual; aseksual
·
Menguntungkan misalnya: Volvariella volvaceae
(jamur merang), Auricularia polytrica (jamur kuping); merugikan misalnya
Puccinia graminis.
·
Spora seksual; Zygomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota.
LKK 5.1 Mengamati Struktur Tubuh Jamur
Pertanyaan
1. a. Tidak ditemukan
klorofil
b. Ya
2. Belum ditemukan struktur
akar, batang, dan daun.
3. Heterotrof dengan jalan:
saprofit, parasit, dan simbiosis.
4. Perbedaan: jamur
heterotrof, tumbuhan autotrof
Persamaan: mempunyai dinding sel, bergerak pasif
5.
Basidiocarp; struktur yang berisi basidiospora.
6.
Spora yang dihasilkan tanpa peleburan gamet; spora yang
dihasilkan dari peleburan gamet; zigospora; askospora; basidiospora.
7. a. Proses pembentukan zigospora: hifa (+) dan
hifa (-) membentuk cabang hifa yang disebut gametangium. Kemudian gametangia
mengalami plasmogami (penyatuan plasma). Inti haploid hifa (+) bergabung dengan
inti haploid hifa (-) sehingga terbentuk zigot berdinding tebal. Zigot akan
membentuk zigosporangium yang menghasilkan zigospora.
b. Terjadi penyatuan dua sel haploid (n) berbeda
jenis yang berfungsi sebagai gamet. Penyatuan tersebut menghasilkan zigot (2n).
Zigot kemudian membesar membentuk askus. Di dalam askus terjadi pembelahan
meiosis yang menghasilkan 4 sel askospora dan diikuti dengan pembelahan mitosis
sehingga pada akhirnya diperoleh 8 sel askospora.
c. Terjadi plasmogami (penyatuan plasma) sel
hifa (+) dan hifa (-) sehingga inti salah satu hifa pindah ke hifa lainnya
membentuk hifa dengan 2 inti haploid yang berpasangan (dikariotik). Hifa haploid
dikariotik tumbuh menjadi miselium haploid yang dikariotik. Miselium dikariotik
tumbuh dan membentuk badan buah yang disebut basidiokarp. Pada ujung-ujung hifa
basidiokarp terjadi kariogami (peleburan inti sel) sehingga membentuk basidium
yang diploid. Inti diploid akan membelah secara meiosis menjadi 4 inti haploid.
Basidium membentuk 4 tonjolan yang disebut sterigma pada ujungnya. Satu inti
haploid pada basidium masuk ke dalam salah satu sterigma dan berkembang menjadi
basidiospora.
8. Spora seksual yang dihasilkan;
zigospora; askospora; basidiospora.
9. Contoh spora aseksual:
- Sporangiospora:
spora yang dihasilkan melalui pembelahan mitosis dalam kotak spora
(sporangium)
- Konidiospora: spora
yang dihasilkan melalui pembelahan mitosis pada konidia.
- Zoospora: disebut
spora kembara karena mempunyai kemampuan untuk bergerak pindah tempat.
10. Spora aseksual digunakan
untuk memperbanyak diri, sedangkan spora seksual digunakan untuk memperoleh
sifat baru dari hasil peleburan 2 sel gamet.
Lembar Evaluasi
A. Pilihan ganda
1.
e
2. e (Ralat: tubuh buah)
3. e
4. c
5. c
|
6. d
7. a
8. Ralat: jawaban yang benar adalah sporangium
9. a
10.b
|
B. Esai
1. Jamur dianggap satu
kingdom karena sifat jamur menyerupai tumbuhan, yaitu mempunyai dinding sel dan
bergerak pasif. Akan tetapi, jamur berbeda dari tumbuhan karena jamur tidak
berfotosintesis sehingga bersifat heterotrof sedangkan tumbuhan bersifat
autotrof.
2. Perbedaan:
Spora
vegetatif
|
Spora
generatif
|
·
merupakan hasil pembelahan mitosis
·
untuk memperbanyak diri
|
·
merupakan hasil peleburan 2 gamet
·
untuk memperoleh sifat baru
|
3. Pada jamur merang, tubuh
buah merupakan basidiokarp, yaitu struktur yang mengandung basidium yang akan
menghasilkan basidiospora.
4. Lihat buku teks Biologi
ESIS kelas 1 halaman 110.
5. Jamur oncom yang tumbuh
lama akan berkembang menghasilkan sporangium. Ketika spora masak, sporangium
akan pecah lalu spora jamur oncom yang berwarna merah akan tersebar sehingga
oncom nampak berwarna merah.
C. Ekstensi
1. Tempe berbeda dengan
kedelai karena dalam tempe lebih kaya akan asam amino.
2. Para pembuat tempe selalu
mengambil spora dari strain jamur yang diproduksi untuk membuat tempe
berikutnya.
3. Hal itu terjadi karena
kayu atau roti merupakan bahan/senyawa organik yang dapat dicerna dan dapat
dijadikan sumber makanan oleh jamur, tetapi plastik dan kaca merupakan senyawa
anorganik dan polimer sintetis kompleks yang tidak dapat dicerna oleh jamur.
Hal ini berhubungan dengan ada-tidaknya enzim yang mampu mencerna suatu jenis
bahan yang dimiliki oleh jamur.
4. a. BIO-PF adalah fungisida hayati
mengendalikan penyakit layu bakteri dan cendawan, rebah kecambah (tatalien- Sunda,
lanas-Jawa) dan bercak daun yang disebabkan oleh cendawan Phytium
sp., Verticilium albo-atrum dan alternaria spp. BIO-PF merupakan
cairan yang mengandung bakteri antagonis Pseudomonas fluorescens strain
MR 96. fungisida ini dapat mengikat Fe di alam dari bentuk yang sulit
dimanfaatkan oleh tanaman menjadi Fe yang mudah dimanfaatkan oleh tanaman.
Sebaliknya Fe tersebut menjadi tidak tersedia bagi mikroba patogen, sehingga
perkembangan mikroba patogen menjadi terganggu (kompetisi nutrisi). BIO-PF juga
dapat menghasilkan senyawa metabolit ekstraseluler yang dapat menghambat
pertumbuhan patogen tular tanah, seperti HCN; pyoreridin;
2,4diacetylphoror-glucinol; pyoluterin; monoacetyl-phloroglucinol dan asam
salicylic.
b. BIO-GL adalah fungisida hayati
mengendalikan penyakit tular tanah yang disebabkan oleh Phomopsis
sclerotiodes, Phytium spp., Rhizoctonia solani, Sclerotinia sclerotiorum. BIO-GL
terdiri dari mikroba hidup Gliocladium spp. yang bersifat antimikrobial,
yaitu memakan cendawan dan bakteri lain yang merupakan sumber penyakit (mikroba
patogen tanaman) pada berbagai jenis tanaman. Fungisida ini dapat memecahkan
rantai C organik menjadi rantai-rantai pendek (rantai C sederhana) yang mudah dimanfaatkan
oleh tanaman, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan subur dan secara alami dapat
menghasilkan antibiotik alamiah yang dapat membunuh mikroba lain yang merugikan
tanaman.
5. Bagan cara pembuatan
tempe:
1 kg kacang kedelai
Dicuci sampai bersih
Direndam dalam air semalaman
Dipecah dan dikupas dengan
tangan, kulit kupasan pada proses ini dibuang
Dikukus selama ± 30 menit
Ditebarkan dalam wadah yang
lebar, lalu tambahkan ± 10 g tepung tapioka sambil diaduk
Dikipas atau ditunggu hingga suhu
pada adonan kacang kedelai mencapai suhu kamar
Disebarkan ± 10 g bubuk ragi
tempe secara merata ke dalam adonan kacang kedelai sambil terus diaduk
Dimasukkan ke dalam kantong
plastik dan diatur agar isinya tidak terlalu tebal (2-3 cm), permukaan kantong
plastik dilubangi kecil-kecil secara merata
Disimpan pada tempat dengan
permukaan datar yang telah daun pisang atau karton bersih
Dibiarkan selama 2-3 hari, proses
dihentikan setelah terjadi pertumbuhan miselium secara merata dan kacang
kedelai terlihat kompak (padat)
Tempe siap dimasak dan disajikan
sesuai dengan selera
No comments:
Post a Comment