Dengan meninggalnya Khalifah Ali
Bin Abi Thalib dari Khulafaur Rasyidin, maka bentuk pemerintahan Islam yang
dirintis Nabi Muhamad SAW berubah dari sistem demokrasi menjadi monarkhi
(kerajaan) yaitu Dinasti Bani Umayyah.
Dinasti Bani Umayyah didirikan oleh
Muawiyah bin Abi Sufyan bin Harb bin Umayyah. Kekhalifahan Muawiyah diperoleh
melalui kekerasan, diploma dan tipu daya, tidak dengan pemilihan seperti
pemerintahan Khulfaur Rasyidin. Suksesi kepemimpinan secara turun temurun
dimulai ketika Muawiyah mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia
terhadap anaknya Yazid. Muawiyah bermaksud mencontoh
monarki
di Persia dan Byzantium.
Dia mengirim tentaranya
menyeberangi sungai Oxus dan dapat berhasil menaklukkan Balkan, Bukhara,
Ferghana dan Samarkand. Tentaranya bahkan sampai ke India dan dapat
menguasai Balukhistan, Sind dan daerah Punjab sampai ke Maltan.
|
Selain Thariq bin Ziyad dan Musa
bin Nushair pahlawan yang berjasa menaklukkan Spanyol adalah Tharif bin Malik
yang dapat disebut sebagai pahlawan perintis membuka jalan ke Spanyol. Di Zaman
Umar bin Abdul Aziz, pasukan Islam berusaha menaklukkan Perancis melalui
pegunungan Pyrenia dipimpin oleh Abdul Rahman bin Abdullah Al-Ghofiqi, ia mulai
dengan menyerang Taours. Al-Ghofiqi terbunuh dan tentaranya mundur ke Spanyol.
Disamping daerah-daerah tersebut diatas, pulau-pulau yan
g
terdapat dilaut tengah juga jatuh ke tangan pemerintah Bani Umayyah seperti
pulau Mayorca, Corsiva, Creta, Rhodes, Cyprus dan sebagian Silcillia. Dengan
keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah baik wilayah timur atau barat, wilayah
kekuasaan Islam masa Bani Umayyah ini betul-betul sangat luas, meliputi
Spanyol, Afrika Utara, Syiria, Palestina, Jazirah Arab. Selanjutnya sebagian
Asia kecil, Persia, Afganistan, Palestina, Turkmenia, Uzbek, Kirgis dan Asia
Tengah.
a. Kemajuan Yang
Dicapai
1.
Dalam
Bidang Administrasi Pemerintah Dan Sarana Prasarana
Disamping ekspansi kekuasaan Islam,
Bani Umayyah juga banyak berjasa dalam pembangunan di berbagai bidang. Muawiyah
mendirikan dinas pos dan tempat-tempat tertentu dengan menyediakan kuda yang
lengkap dengan peralatannya disepanjang dan mencetak mata uang. Pada masanya,
jabatan khusus seorang hakim (Qadhi) mulai berkembang menjadi profesi
tersendiri. Abdul Malik mengubah mata uang Byzantium dan Persia yang dipakai
didaerah-daerah yang dikuasai Islam. Untuk itu dia mencetak uang tersendiri
pada tahun 659 M dengan memakai kata dan tulisan Arab. Khalifah Abdul Malik
juga berhasil melakukan pembenahan pembenahan administrasi dan memberlakukan
bahasa Arab sebagai bahasa resmi pada pemerintahan Islam. Keberhasilan khalifah
Abdul Malik diikuti oleh puteranya Walid bin Abdul Malik (705-715 M) dengan
mendirikan panti-panti untuk orang cacat, membangun jalan-jalan yang
menghubungkan satu daerah dengan lainnya, pabrik-pabrik, gedung-gedung
pemerintahan dan masjid-masjid yang indah.
2.
Dalam
Bidang Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan
·
Seni sastra berkembang dengan pesat.
·
Adapun seni suara yang sangat berkembang
adalah seni baca Al-Qur’an, qasidah dan seni musik lainnya.
·
Sementara itu perkembangan seni ukir
yang paling menonjol adalah penggunaan khat Arab sebagai motivasi ukiran atau
pahat, dikenal dengan istilah kaligrafi.
3.
Dalam
Bidang Teknolgi
·
Penemuan Pembuatan Kertas
·
Adanya Kompas
·
Mesin
4.
Dalam Bidang Ekonomi
·
Dalam bidang pertanian Umayyah telah
memberi tumpuan terhadap pembangunan sector pertanian, beliau telah
memperkenalkan system pengairan bagi tujuan meningkatkan hasil pertanian.
·
Dalam bidang industri pembuatan
khususnya kraftangan telah menjadi nadi pertumbuhan ekonomi bagi Umayyah.
5. Kemajuan Dalam Sistem Militer
6. Pembangunan Di Berbagai Bidang
b. Sistem
Pergantian Kepala Negara Dan Keruntuhan Umayyah
Ada beberapa faktor yang
menyebabkan dinasti Bani Umayyah lemah dan membawanya kepada kehancuran.
Faktor-faktor itu antara lain adalah:
1.
Sistem pergantian khalifah melalui garis
keturunan adalah sesuatu yang baru (bid’ah) bagi tradisi Islam yang lebih menekankan
aspek senioritas.
2. Latar
belakang terbentuknya dinasti Bani Umayyah tidak bisa dipisahkan dari
konflik-konflik politik yang terjadi di masa Ali.
3. Pada
masa kekuasaan Bani Umayyah, pertentangan etnis antara suku Arabia Utara (Bani
Qays) dan Arabia Selatan (Bani Kalb) yang sudah ada sejak zaman sebelum Islam,
makin meruncing. Perselisihan ini mengakibatkan para penguasa Bani Umayyah
mendapat kesulitan untuk menggalang persatuan dan kesatuan.
4. Lemahnya
pemerintahan daulat Bani Umayyah juga disebabkan oleh sikap hidup mewah di
lingkungan istana.
5.
Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan
dinasti Bani Umayyah adalah munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh
keturunan al-Abbas ibn Abd al-Muthalib..
No comments:
Post a Comment