Untuk alasan itu, tindakan pemerintah Soviet
selama tujuh dekade terakhir telah memainkan peranan penting - baik atau buruk
- pada pembangunan ekonomi. Dalam keadaan seperti ini, kebijakan rejim sangat
menentukan. Berbeda dengan perkembangan kapitalisme yang mengandalkan pasar
untuk alokasi sumber daya, sebuah ekonomi yang dinasionalisasi membutuhkan
perencanaan yang sadar dan terarah. Ini tidak dapat dilakukan dengan sukses
oleh segelintir birokrat di Moskow, bahkan oleh Marx, Engels, Lenin dan
Trotsky. Kondisi seperti ini memerlukan keterlibatan massa rakyat dalam
menjalankan roda industri dan negara. Hanya rejim demokrasi buruh yang akan
mampu memanfaatkan bakat dan inisiatifnya. Sebuah rejim birokrasi, secara tak
terelakkan, akan mengarah pada penyitaan perekonomian, seolah-olah akan
menjadikannya lebih canggih dan berteknologi maju. Pada tahun 1970-an, ekonomi
Uni Soviet telah mencapai kebuntuan total. Untuk alasan-alasan detailnya, akan
saya sajikan di bagian berikutnya.
Cukuplah untuk mengatakan bahwa, meskipun di bawah
cengkeraman birokrasi Stalinisme, keberhasilan ekonomi terencana telah
didemonstrasikan, bukan dalam halaman-halaman Das Kapital, melainkan di
tengah gelanggang industri yang mencakup seperenam dari daratan bumi — bukan
dalam bahasa dialektik, namun dalam bahasa baja, semen dan listrik. Sebagaimana
Trotsky menjelaskan: Sekalipun Uni Soviet runtuh karena kesulitan internal,
pukulan dari luar, dan kesalahan para pemimpinnya — yang sungguh kami harap
tidak akan pernah terjadi — di masa depan akan tetap ada fakta-fakta yang tak
dapat dibantah ini, bahwa berkat revolusi proletar sebuah negeri terbelakang
telah mencapai sukses yang tak tertandingi dalam sejarah hanya dalam tempo
sepuluh tahun.
Revolusi Rusia 1917
Pada tahun 1917,
rakyat Rusia memberontak terhadap pemimpin mereka Tsar. Atau bernama lengkap Tsar Nicholas II.
Hasilnya adalah sistem pemerintahan yang benar-benar baru
dengan ideologi komunis yang seharusnya merupakan pemberian kekuasaan bagi
kelompok biasa, tetapi hanya dikuasai oleh beberapa orang yang mengontrol
negara dengan penuh teror.
Latar Belakang Terjadinya
Revolusi Rusia
Sebab-sebab terjadinya revolusi Rusia 1917 antara
lain karena :
Ketidaksukaan rakyat terhadap
kepemimpinan Tsar Nicholas II.
Adanya perbedaan sosial yang
mencolok antara kaum bangsawan dan rakyat.
Perubahan agraria yang tidak
memberikan dampak pada para petani.
Kekalahan perang dengan Jepang pada tahun 1905, juga
Perbedaan sosial yang mencolok
antara kehidupan Tsar dan para bangsawan yang mewah dengan kehidupan rakyat
biasa yang kesulitan dan miskin.
Jalannya Revolusi Rusia
Pada tahun 1905, kekalahan memalukan diderita oleh Rusia
dalam perang melawan Jepang.
Pada Februari 1917 pemberontakan terjadi pada 23 – 25
Februari 1917.
Terjadi pemogokan dan demonstrasi besar-besaran di kota
Pertograd, dan tentara yang diutus menghentikan demonstran malah berbalik
mendukung demonstran.
Akhirnya 2 Maret 1917, Tsar Nicolas II dipaksa mengundurkan
diri dan kemudian didirikan pemerintahan sementara (Vremennoye Pravitelstvo)
yang dipimpin oleh kaum kadet.
Pada tanggal 2 – 3 Juni 1917 Pertograd diguncang oleh
demonstrasi yang dilakukan oleh tentara, pelaut dan pekerja.
Akhirnya pada 24 Juni, kembali dibentuk pemerintahan koalisi
kedua
Program pemerintahan kedua dipimpin oleh Karensky. Ialah
yang menjunjung kembali kehormatan Rusia yang merosot akibat perang.
Setelah itu bentuk negaranya berubah menjadi Republik.
Untuk mengembalikan kehormatan Rusia, Karensky memutuskan
untuk menyerang Jerman secara besar-besaran. Namun gagal karena tidak mendapat
dukungan dari rakyat.
Keadaan dimanfaatkan oleh kaum Bolshevik, dengan cara
diam-diam telah mempersiapkan pemberontakan jauh sebelumnya. Mereka membentuk
pemerintahan sendiri tentara sendiri yang disebut Tentara Merah, dan
menyebarkan propaganda antipemerintahan Borjuis
Sebelum menyerang Istana Musim Dingin, yang menjadi simbol
kekuasaan pemerintahan, kaum Bolshevik yang dipimpin oleh Lenin, terlebih dulu
menguasai objek-objek vital seperti.
Jembatan
Pembangkit Listrik
Bank
Stasiun Kereta Api
Lenin melakukan pemberontakan bersenjata yang mendapat
tantangan dari tokoh komunis Lev Kamenev dan Grigory Zinoviov. Namun suara
mereka dapat dikalahkan oleh Lenin.
Terjadinya Perang Saudara
Pada masa pemerintahan Lenin terjadi perang saudara (Grazhdanskaya
Voina) antara tentara merah dan tentara putih.
Tentara putih adlaah para pendukung Tsar yang memberontak di
bawah pimpinan Jendral Denikin dan Wrangler.
Tentara Merah adalah semua pasukan tentara Lenin.
Pasukan tentara putih mendapat dukungan dari negara-negara
sekutu karena ingin menghalau meluasnya paham komunis.
Pada bulan Maret dan April 1918, pasukan negara-negara
sekutu telah berada di teritori Rusia namun tidak memberi pengaruh apa-apa bagi
Rusia.
2 tahun kemudian, kemenangan menjadi milik tentara merah
karena pasukan tentara asing terpisah-pisah sehingga dapat dipatahkan oleh
tentara merah.
Akhirnya setelah perang saudara terbentuk 6 Republik yang
berdaulat di wilayah bekas imperium Rusia, yakni Rusia, Ukraina, Belorusia, Armenia, dan Georgia.
Tanggal 30 Desember 1922 terbentuklah U.S.S.R yang dipimpin
oleh Lenin.
Terjadi kekacauan ekonomi, karena banyak petani besar yang
tidak mau menyerahkan hasil pertaniannya kepada pemerintah saat sistem ekonomi
komunis berlaku.
Melihat hal tersebut, Lenin mengubah sistem ekonominya
menjadi NPP atau New Political Policy.
Lenin meninggal 2 tahun setelah U.S.S.R. terbentuk tepatnya
pada tahun 1924.
Terdapat dua tokoh yang dapat menggantikan Lenin, yakni Stalin
dan Trotsky. Namun kedua tokoh ini memiliki pandangan yang
berbeda.
Pada akhirnya Lenin digantikan oleh Stalin dengan struktur
pemerintahannya yang menempatkan seluruh elemen negara di bawah kekuasaanya.
Kebijakan tersebut berakhir setelah Stalin meninggal pada
tahun 1953.
Dampak Revolusi Komunis
Munculnya pemerintahan satu Partai (Partai Komunis).
Timbulnya Soviet-Demokrasi sebagai lawan dari Liberal-Demokrasi.
Meluasnya Komunisme ke seluruh penjuru dunia.
Hingga saat ini, Komunisme merupakan faktor yang tidak dapat
dilupakan dalam dunia politik dunia.
No comments:
Post a Comment