Bahasa tubuh orang Jepang ssat mengungkapkan pernghormatan
memang unik. Mereka biasa mebungkukkkan tubuhnya sebagai ungkapan rasa hormat,
permohonan maaaf, atau beribadah. Gerakan tersebut dapat dilakukan dengan
kemiringan tertentu dan kadang dilakukan dengan berulang-ulang.
Di Jepang, terdapat budaya menghormat kepada lawan bicara
dengan membungkukkan badan, misalnya saat mengucapkan terimah kasih, permintaan
maaf, memberikan ijazah saat wisuda, dan lain sebagainya dengan ojigi.
Ojigi terbagi atas dua jenis, yaitu sebagai berikut:
1.
Ritsurei, yaitu ojigi yang dilakukan sambil
berdiri. Saat melakukan ojigi, pria biasanya sambil menekan bokong untuk
menjaga keseimbangan, sedangkan wanita biasanya manaruh kedua tagan di depan
badan.
2.
Zarei, yaitu ojigi yang dilakukan sambil duduk.
Berdasarkan intensitasnya, ojigi dibagi menjadi 3, yaitu
sebagai berikut.
1.
Saikeirei, yaitu
level yang paling tinggi, badan dibungkukkan sekitar 45 derajat atau
lebih.
2.
Keirei,
yaitu badan dibungkukkan sekitar 30-45 derajat.
3.
Eshaku, yaitu membungkukkan badan sekitar 15-30
derajat.
Saikeirei sangat jarang dilakukan dalam
keseharian karena saikeirei digunakan saat mengungkapkan rasa maaf yang sangat
mendalam atau untuk melakukan sembahyang.
Semakin lama dan semakin dalam badan
dibungkukkan, hal tersebut menunjukkan intensitas perasaan yang ingin
disampaikan, misalnya ojigi yang dilakukan berulang kali saat ingin meyampaikan
perasaan maaf yang sangat mendalam.
No comments:
Post a Comment