Kompetensi Dasar : Melakukan Kajian ilmiah untuk mengamati
gejala dan ciri-ciri gelombang secara
umum serta penerapannya.
Dasar Teori
Difraksi Oleh Kisi
Difraksi
adalah pembelokan arah rambat gelombang ketika melewati celah atau penghalang.
Sebagai gelombang cahaya juga dapat mengalami difraksi. Cahaya yang melewati
celah akan mengalami difraksi dan jika dibelakangnya ada layar, pada layar akan
terdapat pola berupa pita terang dan pita gelap secara berselang-seling.
Kisi
adalah sejumlah celah sempit sejajar dan terpisah pada jarak yang sama. Kisi dapat
dibuat dengan cara menggores pelat kaca sedemikian rupa agar membentuk
garis-garis sejajar berjarak satu sama lain.
Jarak antar celah pada kisi memenuhi persamaan
d =
dengan N = jumlah garis tiap cm.
Pola
terang-gelap yang terbentuk pada layar karena difraksi oleh kisi sama dengan
pola hasil interferensi pada celah ganda Young. Untuk pita terang memenuhi
persamaan,
d sin Ɵ = mλ
dengan m = 0,1,2,3, dan seterusnya, berkaitan dengan
pita terang pusat (orde ke-0), sementara untuk pita gelap memenuhi persamaan,
d sin Ɵ =
( m ) λ
dengan m = 1,2,3, dan seterusnya.
Tujuan Percobaan : Mengukur panjang gelombang dari suatu
gelombang tertentu.
Alat dan Bahan :
1.
Kisi Difraksi
2.
Lilin
3.
Mistar
4.
Statif dengan
klem
Kegiatan 1
1.
Menghitung
konstanta kisi dan mengamati spectrum kisi
a. Perhatikan tiga buah kisi difraksi dan hitunglah
konstanta kisinya berdasarkan banyaknya garis persatuan panjang yang tertulis
pada masing-masing jendela kisi.
b. Amati cahaya putih melalui jendela kisi dengan d
yang paling kecil perhatikan lebar spectrum yang tampak !
c. Ulangi untuk jendela kisi lainnya. Ketiga spectrum
tidak sama lebarnya. Berapa lebar spektrum masing-masing kisi?
Hasil Kegiatan 1
a. d1 =
= = 0,01 cm
d2 = = = 0,03 cm
d3 = = = 0,06 cm
b. Lebar spektrum 1 = 9 cm
Lebar
spektrum 2 = 12 cm
Lebar
spektrum 3 = 15 cm
Kegiatan 2
a.
Susunlah alat
dan bahan yang telah disediakan
b.
Dengan bantuan
teman anda geserkan pensil sepanjang mistar untuk menentukan letak garis-garis
biru. Lalu isikanlah hasilnya pada tabel berikut.
L (meter)
|
Orde ke-n
|
Bacaan
P-kiri
|
Bacaan
P-kanan
|
X (meter)
|
λ
=
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
c.
Ulangi kegiatan
untuk orde ke-2 dan ke-3
d.
Bandingkan hasil
pengamatan panjang gelombang rata-rata cahaya biru yang dihasilkan filter
dengan panjang gelombang cahaya biru dalam buku teks.
Hasil Kegiatan 2
Filter. Cahaya biru d
= 10-5 meter
L
(meter)
|
Orde
ke-n
|
Bacaan
P-kiri
|
Bacaan
P-kanan
|
X
(meter)
|
λ =
|
2,17 m
|
1
|
9 cm
|
9 cm
|
0,09 m
|
0,415x10-6 m
|
2
|
20 cm
|
20 cm
|
0,2 m
|
0,46x10-6 m
|
|
3
|
31 cm
|
31 cm
|
0,31 m
|
0,47x10-6 m
|
Panjang gelombang rata-rata cahaya biru yang
dihasilkan filter adalah
λ = 0,45
x 10-6 m = 450 nm
Perbandingan antara panjang gelombang rata-rata
cahaya biru hasil pengamatan dan panjang gelombang rata-rata cahaya biru pada
buku teks.
Panjang gelombang rata-rata cahaya biru pada buku
teks adalah 450-480 nm sedangkan pada hasil pengamatan yang telah kami lakukan,
kami mendapatkan panjang gelombang cahaya biru sebesar 0,45 x 10-6 m
atau sebesar 450 nm.
No comments:
Post a Comment